Selasa, 05 Agustus 2014
Sheikh Saad Al Ghamdi apakah menolak menjadi Imam Masjidil Haram ?
Siapa yang tidak kenal dengan syaikh Sa’ad Al-Ghaamidy, qaari’ masyhuur, si empunya suara yang indah dan empuk ketika membaca Al-Qur’an? Bahkan konon katanya ibu-ibu pengajian di Indonesia kalau mendengar murattalnya syaikh ini, hampir semua mereka bercucuran air mata karena seakan-akan alunan suaranya membawa mereka terbang kembali ke Makkah, seakan berada di dalam Al-Masjid Al-Haraam. Namun anehnya kenapa syaikh Sa’ad Al-Ghaamidy tidak diangkat saja menjadi salah satu imam di Al-Masjid Al-Haraam di Makkah Al-Mukarramah? Bukankah bacaan beliau termasuk yang paling bagus di antara sederetan qurraa’ kenamaan lainnya?
Demikian hati ini selalu bertanya sejak pertama kali ku menetap di Saudi.
Ternyata, di sana ada cerita. Cerita yang membuatku terharu dan menambah kekagumanku pada beliau, hafizhahullaah.
Cerita ini dilansir oleh redaksi majalah “Nun”, ketika tim redaksi melakukan kunjungan ke kantor tempat beliau bekerja, Markaz Manaar -l Huda, di Dammaam. Di antara pertanyaan yang disampaikan kepada beliau dalam kunjungan tersebut adalah:
============petikan dimulai=============
Penanya: “Sejauh apa kebenaran berita yang mengatakan bahwa Anda ditawari untuk menjadi imam di Al-Haram Al-Makky (Al-Masjid Al-Haraam) oleh Al-Amiir ‘Abdul Majiid rahimahullaah? Apa sebab Anda menolak tawaran tersebut?”
Syaikh: “Ya, saya pernah ditawari untuk menjadi imam Al-Haram Al-Makky beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi saya menolaknya dalam rangka memenuhi keridhaan kedua orang tua saya yang menginginkan saya agar tetap tinggal bersama mereka. Saya tidak pernah menyesal telah menolak tawaran tersebut.” (sumber: Majalah “Nun”, no. 46)
=============petikan selesai================
Minggu, 03 Agustus 2014
Tafsir Mimpi tentang Sheikh Sudais
Ini adalah salah satu percakapan Sheikh Sudais (Ketua Takmir Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) saat di wawancarai di salah satu stasiun radio di Malaysia yg sedang mengadakan tanya jawab seputar tafsir mimpi
Pendengar : Assalamualaikum Sheikh,bolehkah saya bertanya kepada anda ?
Sheikh Sudais :Boleh,silahkan anda teruskan
Pendengar :Saya ingin bertanya seputar tafsir mimpi
Sheikh Sudais:Maaf,saya kurang pandai mengenai tentang tafsir mimpi,tetapi silahkan bertanya inshaAllah saya jawab dengan beberapa hadist Shahih mengenai mimipi seperti halnya mimpi nabi Yusuf AS.
Pendengar:Saya pernah bermimpi tentang seseorang yg thawaf di Ka'bah dengan keadaan telanjang dan dia berthawaf dalam keadaan demikian tanpa rasa malu pun ,kira-kira apa maksud dari mimpi tersebut sheikh ?
Sheikh Sudais:Masya Allah....Masya Allah saya mengerti.Bahwasannya orang ini akan diampuni dosanya oleh Allah seperti bayi yg baru lahir
Pendengar:Bolehkah saya memberitahukan kabar gembira ini
Sheikh Sudais:Sudah menjadi kewajiban saudara utk memberi kabar gembira ini
Pendengar:Kalo Anda tahu orang yg saya mimpikan adalah As Sheikh sendiri
Sheikh Sudais lalu menangis Terisak-isak mendengar hal ini pihak stasiun radiopun memberhentikan sementara acara ini
.................................................................................
Alangkah ruginya kita dan alangkah beruntungnya Beliau
mendapat keampunan dari Allah dan segalan amalanya diterima
Sedang amalan kita, termasuk perjuangan kita ini banyak
bercampur dengan dosa, malas, banyak alasan, dan bermacam2 lagi
Subahanallah...Allahuakbar
Sabtu, 26 Juli 2014
Sebutan Beberapa Pakaian Pria Timur Tengah
Secara umum kelengkapan yang dikenakan
oleh umat muslim terdiri dari satu set penutup kepala dan baju panjang
sebatas mata kaki yang berfungsi untuk menutup aurat. Penggunaan penutup
kepala berupa taqiyah, ghutra, dan iqal sangat populer di negara Timur
Tengah dan negara-negara Islam lainnya. Hal inilah yang menjadi ciri
khas gaya berpakaian dinegara tersebut dan membedakannya dengan cara
berpakaian dinegara lain. Berikut beberapa kelengkapan pakaian muslim
yang biasa dikenakan oleh kaum pria di Timur Tengah.
Ghutra
Ghutra yang memiliki nama lain kofiyah
atau shemagh ini merupakan kain penutup kepala berbentuk persegi yang
dibuat dari bahan katun dan dikenakan dengan cara dilipat pada bagian
tengah menjadi berbentuk segitiga. Hiasan kepala ini biasa dikenakan
oleh kaum laki-laki di Arab Saudi dan Qatar dalam kombinasi warna merah
dan putih. Sementara di Kuwait dan Bahrain ghutra yang dikenakan
cenderung didominasi oleh warna putih.
Igal
Igal merupakan sebuah tali panjang
berwarna hitam yang dikenakan dengan cara dililitkan sebanyak dua kali
untuk menahan ghutra agar tidak terlepas. Penggunaan igal yang memiliki
nama lain berupa egal, agal dan aqal ini hanya dipasangkan pada bagian
atas kepala dan tidak diikatkan pada bagian dahi. Igal modern umumnya
dibuat dari anyaman bulu kambing hitam dan bulu domba.
Taqiyah
Taqiyah merupakan topi kecil berwarna
putih yang dikenakan sebagai dalaman ghutra untuk menjaganya agar tidak
jatuh saat bergesekan dengan rambut yang licin. Dinegara Mesir, Sudan
dan Afrika penggunaan taqiyah dalam berbagai variasi warna umumnya
dikenakan tanpa penutup kepala lain.
Dishdasha atau Thobe
Dishdasha atau thobe merupakan jubah
panjang berpotongan longgar dengan panjang sampai sebatas mata kaki yang
dikenakan oleh kaum pria Timur Tengah. Pakaian ini biasanya
dikombinasikan dengan celana putih longgar yang dikenal dengan nama
sarwal. Selama musim panas kaum pria dinegara tersebut umumnya
mengenakan thobe berwarna putih, sementara pada saat musim dingin thobe
warna gelap dari bahan wol yang tebal menjadi alternatif lain untuk
menghangatkan tubuh dari cuaca dingin.
Bisht atau Abaya
Bisht atau abaya merupakan jubah berukuran
panjang yang biasanya dikenakan oleh para pemuka agama dan pejabat
pemerintah tingkat tinggi di Timur Tengah untuk menutupi thobe. Bisht
yang berkualitas umumnya dibuat dari kain katun atau bulu domba dengan
hiasan sulaman benang emas, yang disebut dengan Mogasab dalam bahasa
Arab.
Cicit Rasulullah
Adakah anda ingat lagi apakah gelaran Rasulullah s.a.w untuk
zaujahnya (isterinya), iaitu Saidatina Aisyah r.a? Tak ingat...mungkin?
Sebenarnya, Rasulullah s.a.w pernah menggelar Saidatina Aisyah R.A
dengan gelaran Al-Humaira yang bermaksud putih kemerah-merahan. Apakah kaitannya dengan anak kecil dibawah ini?
Rasanya ramai yang akan tertanya-tanya siapakah gerangan pemilik pipi yang putih kemerah-merahan ini.
Sebenarnya beliau adalah keturunan Rasulullah, iaitu anak ulamak
besar Madinah Al-Munawwarah, Sayyid Yusuf Halim anak Syeikh Jameel Halim
Al-Husaini. Keturunan Rasulullah s.a.w melalui Sayyidina Husain.
. - SUMBER
Kamis, 24 Juli 2014
Tidak Ada Wahabi dalam Islam
Mengapa hal ini masih dipermasalahkan wahai kaum Muslim padahal sejatinya di Saudi Arabia tidak ada istilah WAHABI saya khawatir ini merupakan tanda-tanda akhir zaman dimana fitnah dan isu bohong merajarela DR.Sheikh Khalid Al- Ghamdi salah satu imam Masjidil Haram menuturkan ketika beliau singgah ke Malaysia Tidak ada dlm istilah dalam Islam Wahabi kami(Warga Saudi Arabia)masih berpedoman kepada Madzhab Hanbali dan kami pun menghormati terhadap madzhab lainnya seperti Madzhab Syafi'i,Maliki,Hanafi.Dan perlu diketahui bersama bahwa istilah WAHABI hanyalah fitnah belaka yang disebarkan oleh org yg tidak bertanggung jawab,ada yg mengatakan WAHABI tdk mencintai Nabiyullah Muhammad SAW tapi menurut saya saat di Makkah ,ada Ulama di Makkah yaitu Sheikh Saud Ash Shuraim saat menjadi khatib Jum'at beliau menangis tersedu-sedu karena menceritakan perihal Nabi Muhammad dan rindu akan syafa'at dan kehadirannya.
Ada Suatu hari dimana Beliau menyampaikan khutbah tentang taubat ketika Beliau (Sheikh Shuraim) membaca ayat tentang org-org yg disiksa lantaran berbuat maksiat dan tdk pernah bertaubat beliau berhenti sejenak dan menangis terisak-isak karena beliau membayangkan bagaimana pedihnya siksa di Neraka ketimbang siksa di dunia.
Anda renungkan sekali lagi setiap mahasiswa di Saudi Arabia diwajibkan menghafal Qur'an 30 Juz dan Hadist beserta sanadnya bayangkan anda sendiri apakah sudah hafal Qur'an 30 juz bukan Juz 30 dan Hadist beserta Sanadnya gitu mau mengkafirkan sesama Umat MUSLIM..........
Jadi Marilah Saudaraku utk selalu teliti dalam aqidah kita, kadang berbeda sedikit aqidahnya dgn kita dianggap kafir padahal mereka menggunakan sandaran hadist dan ayat Qur'an yg lain
Sekian.
Ada Suatu hari dimana Beliau menyampaikan khutbah tentang taubat ketika Beliau (Sheikh Shuraim) membaca ayat tentang org-org yg disiksa lantaran berbuat maksiat dan tdk pernah bertaubat beliau berhenti sejenak dan menangis terisak-isak karena beliau membayangkan bagaimana pedihnya siksa di Neraka ketimbang siksa di dunia.
Anda renungkan sekali lagi setiap mahasiswa di Saudi Arabia diwajibkan menghafal Qur'an 30 Juz dan Hadist beserta sanadnya bayangkan anda sendiri apakah sudah hafal Qur'an 30 juz bukan Juz 30 dan Hadist beserta Sanadnya gitu mau mengkafirkan sesama Umat MUSLIM..........
Jadi Marilah Saudaraku utk selalu teliti dalam aqidah kita, kadang berbeda sedikit aqidahnya dgn kita dianggap kafir padahal mereka menggunakan sandaran hadist dan ayat Qur'an yg lain
Sekian.
(Sheikh Khalid Al-Ghamdi)
Kamis, 01 Mei 2014
Mengenang Tragedi Berdarah Di Masjidil Haram Tahun 1979
Di balik kemegahan dan keindahan Masjidil Haram yang kita lihat saat ini, ternyata ada tragedi yang sangat menyakitkan pada masjid yang menjadi tujuan jutaan umat Islam dari seluruh dunia itu. Pada akhir tahun 1979 Masjidil Haram yang di dalamnya berdiri Ka'bah yang menjadi kiblat bagi jutaan umat Islam selama berabad lamanya, telah diserang oleh lebih kurang 500 orang penyerang yang dipimpin oleh Juhaiman bin Muhammad bin Saif al Utaibi, seorang pengikut fanatik ajaran dan paham Wahhabi.
Masjidil Haram ketika diserang tahun 1979 |
Menurut sumber, ia telah mengakui abang iparnya Abdullah Hamid Mohammed Al-Qahtan sebagai Imam Mahdi dan ia memiliki keyakinan bahwa semua kepala pemerintahan di dunia Islam pada masa itu adalah korup dan menjadi pendukung kekuatan barat terutama Amerika Serikat dan ia ingin keluarga Raja As-Saud yang memerintah Arab Saudi digulingkan.
Dengan perencanaan cermat dan rapi ia dan pengikutnya telah menyerang Masjidil Haram pada 20 November 1979 dan membuat ribuan jemaah yang sedang melakukan ibadah di dalamnya telah dijadikan sebagai sandera. Inilah pertumpahan darah yang pertama di dalam sejarah modern kota Mekah
Tanggal 20 November 1979 dipilih Juhaiman karena itu bersamaan pada hari pertama tahun 1400 Hijrah. Ini karena ada prediksi bahwa Imam Mahdi akan muncul pada hari tersebut. Beberapa hari sebelum serangan, mereka telah menyembunyikan senjata, amunisi dan pasokan makanan yang cukup di dalam kamar bawah tanah Masjidil Haram. Senjata yang diperoleh mereka itu dicuri dari depot senjata Tentara Garda Nasional Arab Saudi beberapa bulan sebelumnya. Untuk mencuri dan menyelundupkan senjata adalah hal mudah bagi Juhaiman karena ia dan beberapa pengikutnya pernah menjadi pelayan dalam Tentara Garda Nasional Arab Saudi selama 18 tahun.
(Sheikh Subayyil saksi mata pada tragedi makkah 1979 )
Serangan ke atas Masjidil Haram menggemparkan dunia Islam karena pada waktu itu musim haji baru saja berakhir. Pagi itu ketika Imam Masjidil Haram saat itu, Sheikh Mohammed al-Subayil mempersiapkan imam hampir puluhan ribu jemaah untuk menunaikan shalat Subuh, Juhaiman dan orang-orangnya berhasil mengunci semua pintu keluar masuk masjid, membunuh dua anggota polisi yang hanya bersenjatakan tongkat dan menahan ribuan jemaah yang terjebak sebagai sandera. Juhaiman kemudian mengambil alih sistem pengeras suara masjid dan mengumumkan bahwa Imam Mahdi akhirnya telah muncul di Kota Mekah. Selain itu beliau menginginkan ekspor minyak Arab Saudi ke Amerika Serikat dan negara-negara lain dihentikan segera dan meminta pengusiran seluruh penasihat militer non muslim dari tanah Arab Saudi.
Serangan ke atas Masjidil Haram menggemparkan dunia Islam karena pada waktu itu musim haji baru saja berakhir. Pagi itu ketika Imam Masjidil Haram saat itu, Sheikh Mohammed al-Subayil mempersiapkan imam hampir puluhan ribu jemaah untuk menunaikan shalat Subuh, Juhaiman dan orang-orangnya berhasil mengunci semua pintu keluar masuk masjid, membunuh dua anggota polisi yang hanya bersenjatakan tongkat dan menahan ribuan jemaah yang terjebak sebagai sandera. Juhaiman kemudian mengambil alih sistem pengeras suara masjid dan mengumumkan bahwa Imam Mahdi akhirnya telah muncul di Kota Mekah. Selain itu beliau menginginkan ekspor minyak Arab Saudi ke Amerika Serikat dan negara-negara lain dihentikan segera dan meminta pengusiran seluruh penasihat militer non muslim dari tanah Arab Saudi.
Menanggapi serangan tersebut Tentara Garda Nasional dan Tentara Arab Saudi mencoba menerobos masuk pekarangan Masjidil Haram menggunakan tank melalui pintu masuk utama tetapi gagal karena kekuatan pintu tersebut. Tentara dibawah arahan Juhaiman juga diletakkan di atas menara masjid lengkap dengan sniper (penembak jitu). Akibat dari perlawanan kuat dari pihak Juhaiman dan korban yang tinggi dari pihak militer Arab Saudi, serangan balik itu dihentikan.
Ketika itu telah timbul masalah dari segi syara ' tentang penggunaan senjata api di dalam pekarangan Masjidil Haram. Majlis Ulama Arab Saudi pada awalnya mencegah penggunaan senjata karena ia akan mencemari kesucian Ka'bah tetapi atas desakan militer dan pemerintah akhirnya Majlis Ulama' Arab Saudi mengizinkannya dengan mengeluarkan fatwa untuk mengizinkan penggunaan senjata api untuk melawan Juhaiman.
Setelah serangan awal untuk merebut kembali Masjidil Haram gagal, pemerintah Arab Saudi terpaksa meminta bantuan dari Tim Anti Teror Perancis (GIGN) dan beranggotakan tiga orang anggota GIGN dikirim ke Arab Saudi. Di bandara Jeddah, Dewan Ulama 'Arab Saudi menetapkan syarat supaya ketiga anggota GIGN secara rahasia memeluk Islam untuk memungkinkan mereka menginjakkan kaki ke dalam wilayah tanah haram Mekah. Meskipun mereka "telah memeluk Islam" kehadiran anggota komando Perancis ini dirahasiakan pihak Arab Saudi untuk menutup kegagalan mereka dalam upaya mengakhiri pengepungan yang telah berlangsung hampir dua minggu itu.
Komando GIGN Perancis yang "masuk Islam" untuk operasi pembebasan Masjidil Haram.
Diantara rencana awal GIGN adalah membanjiri ruang bawah tanah Masjidil Haram yang digunakan sebagai tempat penahanan sandera dan tempat persembunyian para pengikut Juhaiman. Setelah kamar ini dibanjiri kabel hidup yang memiliki tegangan tinggi akan dijatuhkan kedalamnya tetapi rencana ini ditolak karena dapat menyebabkan kematian banyak sandera. Akhirnya mereka sepakat untuk menembus lubang-lubang pada lantai masjid dan menjatuhkan granat terus ke kamar-kamar bawah tanah tersebut.
Bekas-bekas kerusakan setelah operasi serangan.
Setelah hampir dua minggu, peristiwa serangan dan pengepungan Masjidil Haram berhasil dihentikan pada 4 Desember 1979. Berdasarkan laporan resmi dari pemerintah Arab Saudi menyatakan bahwa sebanyak 127 orang telah tewas dan 451 lainnya terluka. Jumlah ini termasuk para jamaah yang disandera, anggota pasukan keamanan Arab Saudi dan juga pengikut Juhaiman. Namun ada yang mengatakan bahwa angka sebenarnya korban tewas adalah 255 orang dan 560 orang lagi terluka. Setelah menyerahkan diri, Juhaiman dan para pengikutnya yang masih hidup dijatuhi hukuman pancung oleh Pemerintah Arab Saudi.
Abdullah Hamid Mohammed Al-Qahtani yang mengklaim "Imam Mahdi" tewas dalam serangan.
Rata-rata umat Islam seluruh dunia marah dengan penolakan pemerintah Arab Saudi untuk memenuhi permintaan dan tuntutan Juhaiman dan seterusnya menghalalkan pembunuhan serta penggunaan senjata di pekarangan masjid. Banyak yang berpendapat bahwa keputusan itu banyak memihak Amerika Serikat dan akibatnya beberapa kedutaan Amerika Serikat seperti di Pakistan dan Libya telah dibakar oleh para perusuh dalam demonstrasi. Demonstrasi dan protes juga digelar di Filipina, Turki, UAE,Bangladesh dan India untuk memprotes tindakan dan keputusan yang telah dibuat oleh Raja Faisal. Bagi kebanyakan orang Islam tindakan keluarga As-Saud itu membuktikan kebenaran bahwa mereka itu hanyalah boneka Amerika Serikat.
Pengikut Juhaiman yang telah ditahan.
Ketika peristiwa itu terjadi, Masjidil Haram sedang dalam proses renovasi dan perluasan masjid. Renovasi ini dilakukan oleh kontraktor yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi yaitu Perusahaan Konstruksi Ben Laden. Ini adalah perusahaan milik ayah Osama Bin Laden. Insiden ini juga telah membakar semangat Osama dan beberapa tahun kemudian ia telah diusir keluar dari Arab Saudi karena seringnya mengkritik keluarga As-Saud. Sisanya kita sudah tahu dengan apa yang telah tercatat di dalam sejarah.
Minggu, 27 April 2014
Sejarah Maulid Nabi Muhammad
Sejarah Peringatan Maulid Nabi
Shallallahu `alaihi Wasallam
( باللغة
الإندونيسية )
Penerjemah :
Team Indonesia
Murajaah :
Abu Ziyad
الاحتفال بالمولد النبوي عبر
التاريخ
إعداد:
ناصر محمد الحنين
ترجمة:
الفريق الإندونيسي
مراجعة:
إيكو أبو زياد
Maktab
Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
المكتب التعاوني للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة
بمدينة الرياض
1428
– 2007
Peringatan Maulid Nabi shallallahu
`alaihi Wasallam
(Tinjauan Sejarah dan Hukumnya
menurut islam) *
a. Sejarah
peringatan maulid:
Seluruh
ulama sepakat bahwa maulid Nabi tidak pernah diperingati pada masa Nabi
shallallahu `alaihi wasallam hidup dan tidak juga pada masa pemerintahan
khulafaurrasyidin.
Lalu
kapan dimulainya peringatan maulid Nabi dan siapa yang pertama kali
mengadakannya?
Al
Maqrizy (seorang ahli sejarah islam) dalam bukunya "Al khutath" menjelaskan
bahwa maulid Nabi mulai diperingati pada abad IV Hijriyah oleh Dinasti
Fathimiyyun di Mesir.
Dynasti
Fathimiyyun mulai menguasai mesir pada tahun 362 H dengan raja pertamanya Al
Muiz lidinillah, di awal tahun menaklukkan Mesir dia membuat enam perayaan hari
lahir sekaligus; hari lahir ( maulid ) Nabi, hari lahir Ali bin Abi Thalib,
hari lahir Fatimah, hari lahir Hasan, hari lahir Husein dan hari lahir raja
yang berkuasa.
Kemudian
pada tahun 487 H pada masa pemerintahan Al Afdhal peringatan enam hari lahir
tersebut dihapuskan dan tidak diperingati, raja ini meninggal pada tahun 515 H.
Pada
tahun 515 H dilantik Raja yang baru bergelar Al amir liahkamillah, dia
menghidupkan kembali peringatan enam maulid tersebut, begitulah seterusnya
peringatan maulid Nabi shallallahu `alaihi wasallam yang jatuh pada bulan
Rabiul awal diperingati dari tahun ke tahun hingga zaman sekarang dan
meluas hampir ke seluruh dunia.
b.Hakikat
Dynasti Fathimiyyun:
Abu
Syamah (ahli hadist dan tarikh wafat th 665 H) menjelaskan dalam bukunya "Raudhatain"
bahwa raja pertama dinasti ini berasal dari Maroko dia bernama Said, setelah
menaklukkan Mesir dia mengganti namanya menjadi Ubaidillah serta mengaku
berasal dari keturunan Ali dan Fatimah dan pada akhirnya dia memakai gelar Al
Mahdi. Akan tetapi para ahli nasab menjelaskan bahwa sesungguhnya dia berasal
dari keturunan Al Qaddah beragama Majusi, pendapat lain menjelaskan bahwa dia
adalah anak seorang Yahudi yang bekerja sebagai pandai besi di Syam.
Dinasti
ini menganut paham Syiah Bathiniyah; diantara kesesatannya adalah bahwa
para pengikutnya meyakini Al Mahdi sebagai tuhan pencipta dan pemberi rezki,
setelah Al Mahdi mati anaknya yang menjadi raja selalu mengumandangkan kutukan
terhadap Aisyah istri rasulullah shallallahu `alaihi wasallam di
pasar-pasar.
Kesesatan
dinasti ini tidak dibiarkan begitu saja, maka banyak ulama yang hidup di masa
itu menjelaskan kepada umat akan diantaranya Al Ghazali menulis buku yang
berjudul "Fadhaih bathiniyyah (borok aqidah Bathiniyyah)"
dalam buku tersebut dalam bab ke delapan beliau menghukumi penganutnya telah
kafir , murtad serta keluar dari agama islam.
c. Hukum
perayaan maulid Nabi:
Sebenarnya,
dengan mengetahui asal muasal perayaan maulid yang dibuat oleh sebuah kelompok
sesat tidak perlu lagi dijelaskan tentang hukumnya. Karena saya yakin bahwa
seorang muslim yang taat pasti tidak akan mau ikut merayakan perhelatan
sesat ini.
Akan
tetapi mengingat bahwa sebagian orang masih ragu akan kesesatan perhelatan ini
maka dipandang perlu menjelaskan beberapa dalil ( argumen ) yang menyatakan
haram hukumnya merayakan hari maulid Nabi shallallahu `alaihi wasallam.
Diantara
dalilnya:
1. Allah taala berfirman:
Pada hari
ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S. Al Maidah: 3 ).
Ayat
di atas menjelaskan bahwa agama islam telah sempurna tidak boleh ditambah dan
dikurangi, maka orang yang mengadakan perayaan maulid Nabi yang dibuat setelah
rasulullah shallallahu `alaihi wasallam wafat berarti menetang ayat ini dan
menganggap agama belum sempurna masih perlu ditambah. Sungguh peringatan maulid
bertentangan dengan ayat di atas.
2. Sabda Nabi shallallahu
`alaihi wasallam :
( إِيَّاكُمْ
وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ) رواه أبو داود
والترمذي
Hindarilah
amalan yang tidak ku contohkan (bid`ah), karena setiap bid`ah menyesatkan”. HR. Abu Daud dan
Tarmizi.
Peringatan
maulid Nabi tidak pernah dicontohkan Nabi, berarti itu adalah bi'dah, dan
setiap bi'dah adalah sesat, berarti maulid peringatan Nabi adalah perbuatan
sesat.
3. Sabda Nabi shallallahu
`alaihi wasallam :
(( مَنْ أَحْدَثَ
فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ )) متفق عليه
وفي رواية لمسلم (( مَنْ عَمِلَ عَمَلاً
لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌ ))
“Siapa yang
menghidupkan suatu amalan yang tidak ada dasarnya dalam dien kami, amalannya
ditolak.”
Muttafaq ’alaih
Dalam
riwayat Muslim: “Siapa yang mengamalkan perbuatan yang tidak ada dasarnya
dalam dien kami, amalannya ditolak.”
Dua
hadist di atas menjelaskan bahwa setiap perbuatan yang tidak dicontoh Nabi
tidak akan diterima di sisi Allah subhanahu wa ta'ala, dan peringatan maulid
Nabi tidak dicontohkan oleh Nabi berarti peringatan maulid Nabi tidak diterima
dan ditolak.
4. Sabda Nabi shallallahu
`alaihi wasallam:
(( مَنْ تَشَبَّهَ
بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ )) رواه أبو داود
Barang siapa yang meniru tradisi suatu kaum maka dia adalah bagian dari kaum
tersebut. HR. Abu Daud.
Tradisi peringatan hari lahir Nabi Muhammad meniru tradisi kaum Nasrani
merayakan hari kelahiran Al Masih (disebut dengan hari natal) , maka orang yang
melakukan peringatan hari kelahiran Nabi bagaikan bagian dari kaum Nasrani -wal
'iyazubillah-.
5. Peringatan maulid Nabi sering kita
dengar dari para penganjurnya bahwa itu adalah perwujudan dari rasa cinta
kepada Nabi. Saya tidak habis pikir bagaimana orang yang mengungkapkan rasa
cintanya kepada Nabi dengan dengan cara melanggar perintahnya, karena Nabi
telah melarang umatnya berbuat bidah. Ini laksana ungkapkan oleh seorang
penyair:
لَوْ
كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَـهُ إِنَّ المُحِبَّلِمَنْ أَحَبَّ
مُطِيْـعُ
Jikalau cintamu kepadanya tulus
murni, niscaya engkau akan mentaatinya.
Karena sesungguhnya orang yang
mencintai akan patuh terhadap orang yang dicintainya
6. Orang yang mengadakan perhelatan
maulid Nabi yang tidak pernah diajarkan Nabi sesungguhnya dia telah menuduh
Nabi telah berkhianat dan tidak menyampaikan seluruh risalah yang diembannya.
Imam
Malik berkata," orang yang membuat suatu bidah dan dia menganggapnya adalah
suatu perbuatan baik, pada hakikatnya dia telah menuduh Nabi berkhianat tidak
menyampaikan risalah.
Setelah
membaca artikel ini, berdoalah kepada Allah agar diberi hidayah untuk bisa
menerima kebenaran dan diberi kekuatan untuk dapat mengamalkannya dan jangan
terpedaya dengan banyaknya orang yang melakukannya seperti firman Allah:
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di
muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak
lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (terhadap Allah)
(Q.S. Al An'aam: 116 ).
Abu Raihanah
*Dikutip
dari: Makalah Sejarah Maulid, hukum dan pendapat ulama terhadapnya karya
Nashir Moh. Al Hanin dan sumber lain.
Sabtu, 05 April 2014
Profile Terbaru Imam Masjidil Haram
Bismillahirrahmanirrahim
Seklumit saya ingin berbagi informasi tentang para imam masjidil haram.Mereka memiliki popularitas dan kedudukan yang mulia di hati kaum
muslimin. Karena banyaknya pembaca yang bertanya tentang mereka, maka
dengan senang hati kami suguhkan biodata ringkas tentang imam-imam
tersebut.
1.Syaikh DR. Su’ud bin Ibrahim as-Syuraim
Sheikh As Shuraim Lahir pada 19 Januari 1964
Beliau kuliah pada fakultas Ushuluddin
di Jami’ah al-Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyah. Lulus pada tahun
1409 H, kemudian melanjutkan jenjang pendidikannya di Ma’had ‘Ali untuk
para hakim, hingga beliau mendapatkan gelar Magister pada tahun 1413 H.
Pekerjaan beliau, mantan hakim, pengajar di Masjidil Haram, Dekan fakultas Syari’ah di Jami’ah Ummul Qura’ Makkah.
Tahun penentuan beliau sebagai Imam di Masjidil Haram adalah tahun 1414 H.
Beliau memiliki sejumlah besar onta, yang beliau habiskan sebagian waktu dengannya.
Beliau memberikan perhatian besar dalam mensyarah kitab Tauhid di Masjidil Haram.
Beliau terkenal dengan syair dan kalimat-kalimat yang lembut yang menyentuh.
Diantara karya tulis beliau adalah
al-Syamil fil Khathib wal-Khuthbah, sudah diterjemah ke dalam bahasa
Indonesia dan diedit oleh Ustadz Agus Hasan Bashori (pimred Qiblati)
dengan judul Ensiklopedi Khuthbah atau panduan khathib, atas izin beliau
oleh penerbit Darus sunnah Jakarta.
Keluarga Sa'ud ash-Shuraim adalah dari Haraqees dari Bani Zaid Arab Saudi. Ia menikah pada tahun 1992 dan ia memiliki dua putra dan satu putri.
Keluarga Sa'ud ash-Shuraim adalah dari Haraqees dari Bani Zaid Arab Saudi. Ia menikah pada tahun 1992 dan ia memiliki dua putra dan satu putri.
Kita bisa bicara tentang waktu di mana
ia adalah seorang imam dari The Saint Masjid oleh raja Arab Saudi pada tahun
1992. Jangan lupa tentang pengalamannya di pengadilan yang lebih tinggi Saudi
di mana dia adalah seorang hakim di tahun 1993. Satu tahun kemudian, Saoud
Shuraim mengajar di Masjid besar pada tahun 1994. Selain itu, ia mendapatkan,
dua tahun kemudian pada tahun 1996, gelar doktor dari Universitas "Ummul Qura".
Kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa ini terkenal dan berbakat qari Saoud Shuraim, menghasilkan berbagai produksi pribadi Islam. Kami dapat situs dari mereka, salah satu yang tidak hanya berbentuk kemuliaan-Nya dan keunggulan, tetapi juga selebriti: Al Mehdi al Mountadar milik register Sunnah dan Al Jamaâa, juga prinsip-prinsip Al Fiqh itu, "pertanyaan dan jawaban", dan mata pelajaran lainnya seperti martabat para nabi dan persetujuan keturunan ...
Kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa ini terkenal dan berbakat qari Saoud Shuraim, menghasilkan berbagai produksi pribadi Islam. Kami dapat situs dari mereka, salah satu yang tidak hanya berbentuk kemuliaan-Nya dan keunggulan, tetapi juga selebriti: Al Mehdi al Mountadar milik register Sunnah dan Al Jamaâa, juga prinsip-prinsip Al Fiqh itu, "pertanyaan dan jawaban", dan mata pelajaran lainnya seperti martabat para nabi dan persetujuan keturunan ...
Karya
Beliau
Beliau memiliki banyak karya tulis diantaranya :
Beliau memiliki banyak karya tulis diantaranya :
- Kaifiyah Tsubutin Nasab
- Karamaatul Anbiyaa’
- Al-Mahdi al-Muntazhar ‘Inda Ahlis Sunnah Wal Jama’ah,
- Al-Minhaaj Lil ‘Umrah wal Hajj,
- Wamiidhun Min Al-Haram (Majmu’atu Khuthab),
- Khalish al-Jimaan Tahzdib Manasik al-Hajj min Adhwaa’il Bayaan
- Ushulul Fiqh Su’aal wa Jawaab,
- At-Tuhfah al-Makkiyah Syarh Ha’inah Ibn Abi Dawud al-‘Aqdiyyah
- Dan Hasyiah ‘Ala Laamiyah Ibn al-Qayyim.
2. Syaikh DR. Shalih bin Abdillah Alu Humaid
Lahir pada tahun 1369 H di Buraidah.
Beliau mengambil gelar doktor pada bidang Fiqih dan Ushulnya pada tahun 1402 H.
Profesi beliau adalah Ketua Majelis Syura, dan anggota Haiah Kibarul Ulama.
Beliau ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada 1 Muharram 1404 H.
Beliau mengimami sekali dalam sebulan,
yaitu untuk shalat Subuh. Sedangkan sebagian besar waktunya beliau
habiskan di Riyadh untuk urusan tanggung jawab terhadap Majelis Syura.
Beliau datang sekali sebulan untuk khutbah Jum’at.
Beliau memberikan perhatian besar terhadap tafsir al-Qur’an al-Karim.
3. Syaikh DR. Shalih bin Muhammad Alu Thalib
Beliau lahir pada tahun 1393 H di Riyadh.
Beliau ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1423 H.
Beliau bekerja sebagai Qadhi di
Pengadilan Tinggi Makkah. Beliau sangat cakap dalam pekerjaan beliau
sebagai hakim dan teguh saat memberikan keputusan.Beliau pernah singgah di Indonesia pada acara Musabaqoh Hafalan Qur'an Hadist se Asia-Pasifik sebagai team juri
Yang terhormat
Sheikh Saleh Al Taleb sering mengatur, selama hari-harinya, konferensi kecil
dalam skala nasional, mengobati subjek yang beragam pada ilmu-ilmu Islam.
Pekerjaan Beliau:
- Hakim Mahkamah Agung dan Sesyen Riyadh
- Hakim Mahkamah Turabah, Makkah (1998 – 2000)
- Hakim Mahkamah Rabigh (2000 – 2003)
- Hakim Mahkamah Agung Makkah (2003- Sekarang)
- Imam dan Khatib Masjidil Haram (2002 – Sekarang)
- Timbalan Pengerusi Bagian Cenderahati Khidmat Jemaah Haji dan Umrah
- Tenaga pengajar Masjidil Haram (2009 – Sekarang)
Anugerah/Pencapaian:
- Setelah dilantik menjadi Imam di Masjidil Haram beliau mempelajari Bahasa Inggeris selama sembilan bulan di Oxford University, United Kingdom dan Alhamdulillah mampu bertutur dalam bahasa tersebut dengan baik.
- Menjadi Imam Masjid ‘Aliyaa Ali Sheikh , Riyadh, ketika umurnya 17 tahun .
- Ahli Perhimpunan Antara bangsa bagi Kehakiman Perniagaan di ICJ The Hague, Netherlands
4. Syaikh DR. Usamah bin ‘Abdillah Khayyath
Beliau lahir pada tahun 1375 H di Makkah al-Mukarramah. Syaikh Usamah mendapatkan ijazah sanad dalam meriwayatkan kutubus sunnah dan seluruh kitab induk hadits lainnya. Beliau belajar di Makkah dan lulus dari Fakultas Kitab dan Sunnah pada tahun 1396 dengan predikat cumlaude dan menduduki peringkat pertama.
Profesi beliau adalah pengajar di Masjidil Haram, mantan Anggota Majelis Syura, Dosen di Fakultas Syari’ah Jami’ah Ummul Qura’.
Beliau ditetapkan sebagai imam Masjidil Haram pada tahun 1418 H. Beliau dikenal dengan gaya bahasa penyampaian yang kuat, yang mampu menggetarkan hati. Beliau adalah satu-satunya imam masjid yang ayahandanya adalah seorang imam dan khatib masjidil Haram. Dan ayahanda beliau tergolong Imam Masjidil Haram yang paling terkenal di akhir-akhir ini
5. Syaikh DR, Abdurrahman bin ‘Abdil ‘Aziz as-Sudais
Syekh Sudais lahir pada tahun 1382 di Riyadh. Dia menjadi Hafidzul Qur’an pada usia 12 tahun, di masjid kota Riyadh yang dikepalai oleh Syaikh Abdul Rahman al-Faryan. Beliau juga diambil oleh Syaikh Muhammed Ali Hussan and Syaikh Muhammed Abdul Majid Zakir untuk menerima berbagai beasiswa.
Syaikh Abdul Rahman tumbuh di Riyadh beliau mencapai pendidikan dasar ‘Mathna bin Hartha’ semacam akademi ilmu pengetahuan. Di sana beliau belajar di bawah berbagai macam beasiswa termasuk dari Syaikh Abdullah Munaif and Syaikh Abdullah bin Abdul Rahman al Tuwayjiri. Dr. Abdul Rahman lulus dari akademi ini dengan predikat “Excellent” tahun 1399H dan melanjutkan ke Fakultas Syari’ah. Setelah itu beliau menjadi Imam dan Khotib di Masjid Syaikh al-Allam Abdul Razzaq Afifi. Beliau juga mulai mengajar di Akademi Imam al-Dawa Al-Almy.
Pada tahun 1404 beliau ditunjuk sebagai Imam dan Khotib Masjid al-Haram, Makkah. Di sana pertama kalinya beliau menjadi imam pada sholat Ashr tanggal 22 Sya’ban 1404H (22 Agustus 1404H). Khutbah pertama pada hari kelima belas bulan Ramadhan 1404H (15 September 1404H). Dalam tahun yang sama, Dr. Abdul Rahman mendapat gelar Master Degree, dengan predikat “Excellent” dari Universitas Syari’ah Imam Muhammad bin Saud. Beliau dilimpahi wewenang untuk menjadi guru asisten di Universitas terkemuka Ummul Qura’, Makkah, di mana beliau mendapatkan gelar Doktornya, dan lagi-lagi lulus dengan predikat “Excellent” pada tahun 1416H. Beliau ditunjuk menjadi Dosen Fakultas Syari’ah di Universitas Ummul Qura’
Beliau lahir pada tahun 1375 H di Makkah al-Mukarramah. Syaikh Usamah mendapatkan ijazah sanad dalam meriwayatkan kutubus sunnah dan seluruh kitab induk hadits lainnya. Beliau belajar di Makkah dan lulus dari Fakultas Kitab dan Sunnah pada tahun 1396 dengan predikat cumlaude dan menduduki peringkat pertama.
Profesi beliau adalah pengajar di Masjidil Haram, mantan Anggota Majelis Syura, Dosen di Fakultas Syari’ah Jami’ah Ummul Qura’.
Beliau ditetapkan sebagai imam Masjidil Haram pada tahun 1418 H. Beliau dikenal dengan gaya bahasa penyampaian yang kuat, yang mampu menggetarkan hati. Beliau adalah satu-satunya imam masjid yang ayahandanya adalah seorang imam dan khatib masjidil Haram. Dan ayahanda beliau tergolong Imam Masjidil Haram yang paling terkenal di akhir-akhir ini
5. Syaikh DR, Abdurrahman bin ‘Abdil ‘Aziz as-Sudais
Syekh Sudais lahir pada tahun 1382 di Riyadh. Dia menjadi Hafidzul Qur’an pada usia 12 tahun, di masjid kota Riyadh yang dikepalai oleh Syaikh Abdul Rahman al-Faryan. Beliau juga diambil oleh Syaikh Muhammed Ali Hussan and Syaikh Muhammed Abdul Majid Zakir untuk menerima berbagai beasiswa.
Syaikh Abdul Rahman tumbuh di Riyadh beliau mencapai pendidikan dasar ‘Mathna bin Hartha’ semacam akademi ilmu pengetahuan. Di sana beliau belajar di bawah berbagai macam beasiswa termasuk dari Syaikh Abdullah Munaif and Syaikh Abdullah bin Abdul Rahman al Tuwayjiri. Dr. Abdul Rahman lulus dari akademi ini dengan predikat “Excellent” tahun 1399H dan melanjutkan ke Fakultas Syari’ah. Setelah itu beliau menjadi Imam dan Khotib di Masjid Syaikh al-Allam Abdul Razzaq Afifi. Beliau juga mulai mengajar di Akademi Imam al-Dawa Al-Almy.
Pada tahun 1404 beliau ditunjuk sebagai Imam dan Khotib Masjid al-Haram, Makkah. Di sana pertama kalinya beliau menjadi imam pada sholat Ashr tanggal 22 Sya’ban 1404H (22 Agustus 1404H). Khutbah pertama pada hari kelima belas bulan Ramadhan 1404H (15 September 1404H). Dalam tahun yang sama, Dr. Abdul Rahman mendapat gelar Master Degree, dengan predikat “Excellent” dari Universitas Syari’ah Imam Muhammad bin Saud. Beliau dilimpahi wewenang untuk menjadi guru asisten di Universitas terkemuka Ummul Qura’, Makkah, di mana beliau mendapatkan gelar Doktornya, dan lagi-lagi lulus dengan predikat “Excellent” pada tahun 1416H. Beliau ditunjuk menjadi Dosen Fakultas Syari’ah di Universitas Ummul Qura’
Selanjutnya, pada tahun 1983,
Abdul Rahman Ibn
Abdul Aziz Al-Sudais yang readly
diterima di universitas
di mana ia memulai studinya dan pada saat yang sama terus keinginannya untuk
menyampaikan kepada orang-orang gairahnya
tumbuh dan kekhawatiran tentang Hadis. Ini memungkinkan
dia, sedikit demi sedikit, untuk
mendapatkan gelar dalam Syariah
di universitas Islam terkenal Imam Muhammad
ben Saud di tahun
1987.
Gairahnya terus berkembang sampai ia diperoleh, dengan keberanian, gelar doktor di bidang Syariah Islam di universitas "Umm al-Qura" di tahun 1995. Akhirnya, Abdul Rahman Al Sudais dianugerahi sebagai karakter Islam tahun 2005 dalam penghargaan tahunan internasional ke-9 dari pembacaan Alquran (Sesuai dengan tahun 1426 dari Hijriyah), sebuah lembaga yang disertifikasi oleh Dubai Quran Penghargaan Suci International organisasi (atau DIHQA).
Sepanjang seluruh hidupnya, Sheik Abdul Rahman Ibn Abdul Aziz Al-Sudais telah mengembangkan rasa keunggulan, keluarbiasaan, dan kelancaran suara yang luar biasa itu. Ini selebriti Islam dikenal brilian, nyanyian yang tak terkatakan itu (tajwid dalam bahasa Arab) Al-Quran suci.
Gairahnya terus berkembang sampai ia diperoleh, dengan keberanian, gelar doktor di bidang Syariah Islam di universitas "Umm al-Qura" di tahun 1995. Akhirnya, Abdul Rahman Al Sudais dianugerahi sebagai karakter Islam tahun 2005 dalam penghargaan tahunan internasional ke-9 dari pembacaan Alquran (Sesuai dengan tahun 1426 dari Hijriyah), sebuah lembaga yang disertifikasi oleh Dubai Quran Penghargaan Suci International organisasi (atau DIHQA).
Sepanjang seluruh hidupnya, Sheik Abdul Rahman Ibn Abdul Aziz Al-Sudais telah mengembangkan rasa keunggulan, keluarbiasaan, dan kelancaran suara yang luar biasa itu. Ini selebriti Islam dikenal brilian, nyanyian yang tak terkatakan itu (tajwid dalam bahasa Arab) Al-Quran suci.
Beliau dilahirkan al-Madinah al-Munawwaroh. Beliau habiskan usianya di Madinah, kemudian beberapa tahun yang lalu pindah ke Makkah al-Mukarramah sebagai pengajar di Sekolah Menengah. Beliau diangkat sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1428 H, yang sebelumnya beliau adalah Imam Masjid Nabawi pada tahun 1427 H ,ibu dan ayah sheikh mahir awalnya berpindah ke Madinah dari klan Suku Balwa yang terkenal disana
Setelah itu beliau menjadi dicintai
oleh orang-orang yang dipilih untuk menjadi penasihat Pangeran Abdul Majid di
Makkah. Ia mengajar Al-Qur'an di Makkah sebelum ia mulai mengajar di King Saud University. Dia berjanji sebelum Ramadan ia
akan memimpin shalat Taraweh di Madinah untuk tahun 1426 dan 1427, dan akhirnya
telah beliau lakukan. Setelah itu ia pindah ke Makkah dan mulai memimpin
Tarawih dari hari pertama Ramadhan 1428 di Masjid Al-Haram dengan Sheikh Abdur
Rahman As-Sudais.
Setelah memperoleh lebih banyak pengetahuan, SheikhMaher Al Mueaqly juga merupakan imam
Masjid yang mulia dan suci Nabi Muhammad (SAW) 1426-1427 Al Hijriyah, dan
kemudian, ia duduk di Masjid besar "Al Haram Al Maki" .
Dengan menjadi begitu terkenal di komunitas Muslimnya, Maher Al Mueaqly memutuskan untuk merekam dan mempublikasikan kaset beragam, di berbagai mata pelajaran, dan karena itu terus memproduksi pembacaan Al-Quran yang luar biasa. Kemudian, ia mulai melantunkan di berbagai saluran TV, stasiun radio, dan juga situs web, seperti oursand situs Assabile yang khusus dalam Al-Quran selama Ramadhan setiap tahun.
Pada tingkat pribadi, Maher Al Mueaqly adalah kepala keluarga, menikah dengan empat anak: dua adalah anak perempuan dan dua anak. Keinginannya untuk menyembah Allah, akan memungkinkan dia untuk mengirim semua anak-anaknya ke sekolah Quran tepat di mana mereka tinggal, termasuk di dalamnya anak-anak. Oleh karena itu, semuanya akan diwariskan dari generasi ke generasi, dan tidak akan hilang.
Dengan menjadi begitu terkenal di komunitas Muslimnya, Maher Al Mueaqly memutuskan untuk merekam dan mempublikasikan kaset beragam, di berbagai mata pelajaran, dan karena itu terus memproduksi pembacaan Al-Quran yang luar biasa. Kemudian, ia mulai melantunkan di berbagai saluran TV, stasiun radio, dan juga situs web, seperti oursand situs Assabile yang khusus dalam Al-Quran selama Ramadhan setiap tahun.
Pada tingkat pribadi, Maher Al Mueaqly adalah kepala keluarga, menikah dengan empat anak: dua adalah anak perempuan dan dua anak. Keinginannya untuk menyembah Allah, akan memungkinkan dia untuk mengirim semua anak-anaknya ke sekolah Quran tepat di mana mereka tinggal, termasuk di dalamnya anak-anak. Oleh karena itu, semuanya akan diwariskan dari generasi ke generasi, dan tidak akan hilang.
Rekaman Al-Qur’an Sheikh Maher Al Muaiqly adalah rekaman yang populer di
seluruh dunia dan dapat didengar melalui gelombang udara dalam ribuan rumah, mobil dan toko-toko hampir setiap hari.
Pendidikan:
- 1412 H / 1992 B. Ed. (Matematik) – Universiti Taibah
- 1425H / 2004 M.A. (Fiqh Imam Ahmad ibn Hanbal) – Universiti Umm Al-Qura
- 1433H / 2012 Ph.D. (Tafsir) – Universiti Umm Al-Qura
Profesi Beliau:
- Imam Masjid al-Sa’adi, Awali, Makkah (2003 – 2007)
- Imam Tarawih Masjid Nabawi (2005-2006)
- Imam Masjidil Haram (2007 – Sekarang)
- Pensyarah Universiti Umm Al-Qura
7. Syaikh Muhammad bin ‘Abdillah as-Subayyil
Beliau lahir pada tahun 1345 H, di Qashim.
Beliau adalah anggota Kibarul Ulama, dan anggota al-Majma’ al-Fiqhi. Beliau adalah mantan Ketua Umum Urusan Masjidil Haram Makkah dan Madinah juga anggota Haiah Kibarul Ulama.
Beliau diangkat sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1385 H. Mulai tahun ini, beliau tidak mungkin mengimami di Masjidil Haram karena usia beliau yang sudah lanjut, juga karena kondisi kesehatan beliau. Dan wafat pada tahun 2012. Sudah bertahun-tahun beliau mengimami shalat ‘Isya’. Beliau tergolong Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang paling lama
(Jenazah Sheikh Subayyil)
8. Syaikh ‘Abdullah bin ‘Awad al-Juhani
Beliau lahir pada 1396 H di Madinah. Beliau belajar di Fakultas al-Qur’anul Karim di Jami’ah Islamiyah.
Beliau termasuk yang dimuliakan oleh Allah ta’ala sebagai imam dari keempat masjid yang memiliki kedudukan terbesar di hati kaum Muslimin, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Quba’ dan Masjid Qiblatain. Beliau sekarang adalah Mahasiswa S2 di Ummul Qura’. Pada usia 16 tahun beliau telah mengikuti lomba hafal Qur’an di Makkah dan memperoleh peringkat pertama.
Dalam hal membaca al-Qur’an beliau telah diijazahi oleh para ulama Qiraah yang bertaraf Internasional yang terkenal di antaranya adalah: Syaikh az-Ziyat j , Syaikh Ibrahim al-Akhdhor Ulama ahli Qur’an di Masjidil Haram, dan DR. ‘Ali al-Khudzaifi, Imam Masjid Nabawi di Madinah.
9. Syaikh DR. Khalid al-Ghamidi
Lahir pada tahun 1388 H di Makkah.
Ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada bulan Dzul Hijjah tahun 1428 H, hanya saja beliau tidak mulai mengimami kecuali pada bulan Muharram tahun ini (1429 H). Beliau meraih gelar Magister dan doktoral dalam bidang tafsir di Jami’ah Ummul Qura’.
Beliau lahir pada 1396 H di Madinah. Beliau belajar di Fakultas al-Qur’anul Karim di Jami’ah Islamiyah.
Beliau termasuk yang dimuliakan oleh Allah ta’ala sebagai imam dari keempat masjid yang memiliki kedudukan terbesar di hati kaum Muslimin, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Quba’ dan Masjid Qiblatain. Beliau sekarang adalah Mahasiswa S2 di Ummul Qura’. Pada usia 16 tahun beliau telah mengikuti lomba hafal Qur’an di Makkah dan memperoleh peringkat pertama.
Dalam hal membaca al-Qur’an beliau telah diijazahi oleh para ulama Qiraah yang bertaraf Internasional yang terkenal di antaranya adalah: Syaikh az-Ziyat j , Syaikh Ibrahim al-Akhdhor Ulama ahli Qur’an di Masjidil Haram, dan DR. ‘Ali al-Khudzaifi, Imam Masjid Nabawi di Madinah.
Pada usia 16, ia
berpartisipasi dalam kompetisi sebagai
Hafidh Kitab Allah
dan ia memenangkan hadiah pertama. Sheikh Abdulllah tidak
tumbuh sebagai anak yatim sebagai
orang mengatakan [orang mengklaim ia adalah seorang yatim piatu] Orang tuanya masih hidup dan Alhamdulillah
Semoga Allah memberikan mereka umur panjang. [Ameen]
Update: Ibunya meninggal
pada tahun 2011. Semoga Allah mengampunidanmemberikanFirdawsJannahtulnya.
Dan Sheikh Abdullah dianggap sebagai Imam satunya yang, oleh Rahmat / Kedermawanan Allah, telah menjadi Imam di [beberapa] dari masjid terbesar di dunia Muslim. Dia telah / akan menjadiimam:
MasjidAl-HaraamdiMakkah
MasjidAn-NabawiyydiMadinah
MasjidQuba
MasjidQiblatain
Dan ada beberapa informasi bahwa sebelum Sheikh Abudllah memimpin shalat pertamanya di Masjid An-Nabawiy dalam tahun 1.419 dia [ditunjuk] untuk memimpin shalat di salah satu masjid terbesar di Washington tetapi Kedermawanan dan kehendak Allah, Raja Abudllah (saat dia masih putra mahkota) menunjuk dia untuk memimpin shalat di Masjid An Shareef Nabawiyy-.
Seperti untuk saat ini, ia adalah seorang Imam di Masjid Al-Haram di Makkat ul Mukarramah
Dan Sheikh Abdullah dianggap sebagai Imam satunya yang, oleh Rahmat / Kedermawanan Allah, telah menjadi Imam di [beberapa] dari masjid terbesar di dunia Muslim. Dia telah / akan menjadiimam:
MasjidAl-HaraamdiMakkah
MasjidAn-NabawiyydiMadinah
MasjidQuba
MasjidQiblatain
Dan ada beberapa informasi bahwa sebelum Sheikh Abudllah memimpin shalat pertamanya di Masjid An-Nabawiy dalam tahun 1.419 dia [ditunjuk] untuk memimpin shalat di salah satu masjid terbesar di Washington tetapi Kedermawanan dan kehendak Allah, Raja Abudllah (saat dia masih putra mahkota) menunjuk dia untuk memimpin shalat di Masjid An Shareef Nabawiyy-.
Seperti untuk saat ini, ia adalah seorang Imam di Masjid Al-Haram di Makkat ul Mukarramah
Profesi
Beliau:
- Imam Masjid Qiblatain (1996 – 1997)
- Imam Masjid Nabawi (1997 – 2002)
- Imam Masjid Quba (2002 – 2005)
- Imam Tarawih Masjidil Haram (2006, 2007)
- Imam Masjidil Haram (2007 – Sekarang)
9. Syaikh DR. Khalid al-Ghamidi
Lahir pada tahun 1388 H di Makkah.
Ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada bulan Dzul Hijjah tahun 1428 H, hanya saja beliau tidak mulai mengimami kecuali pada bulan Muharram tahun ini (1429 H). Beliau meraih gelar Magister dan doktoral dalam bidang tafsir di Jami’ah Ummul Qura’.
Pendidikan Beliau:
- Kolej Sains Makkah
- 1411H / 1991 B. A. (Al-Quran Dan Sunnah) – Universiti Umm Al-Qura
- 1416H / 1996 M.A. (Qiraat) - Universiti Umm Al-Qura
- 1421H / 2001 Ph.D. (Tafsir Al-Tha’labi) - Universiti Umm Al-Qura
Anugerah/Pencapaian:
- Dikenali juga dengan nama Imam al-Haramain, kerana pernah menjadi imam di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Khaif dan Masjid Quba’
Lahir pada tahun 1388 H di Makkah al-Mukarromah.
Ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada bulan Dzul Qa’dah 1428 H. Hanya saja beliau tidak mulai mengimami shalat kecuali bulan Muharram tahun ini.
Beliau meraih gelar Magister dan doktoral di Jami’ah Ummul Qura’.Saat ini beliau bekerja di Fakultas Qiraah di Universitas yang sama
11.
Syaikh Bandar bin 'Abdul Azeez Baleela
- Lahir di Makkah tahun 1395 AH.
- Memperoleh gelar Master di 1422 AH di Fiqh dari College of Studi Islam Syariah dan dari Umm al-Qura University.
- Meraih gelar doktor dalam Fiqh dari Fakultas Syariah pada tahun 1429 AH dari Universitas Islam Madinah.
- Bekerja sebagai guru fiqh di Institut Haram al-Sharif bagian yang lebih tinggi.
- Beliau sekarang asisten profesor di University of Taif.
- Menjabat sebagai Imam dan khatib Masjid Ameera Nouf di distrik Aziziyah di Makkah, dan setelah itu di Masjid Bin Baz.
- Diangkat sebagai Imam dari Masjid al Haram pada Minggu 1434/12/09 AH.
- Diangkat sebagai permanen Masjid al Haram pada hari Rabu, 4/12/1434AH
- Mengimami shalat pertama di Masjid al Haram pada 1434/05/12, pada waktu Maghrib
- Lahir di Makkah tahun 1395 AH.
- Memperoleh gelar Master di 1422 AH di Fiqh dari College of Studi Islam Syariah dan dari Umm al-Qura University.
- Meraih gelar doktor dalam Fiqh dari Fakultas Syariah pada tahun 1429 AH dari Universitas Islam Madinah.
- Bekerja sebagai guru fiqh di Institut Haram al-Sharif bagian yang lebih tinggi.
- Beliau sekarang asisten profesor di University of Taif.
- Menjabat sebagai Imam dan khatib Masjid Ameera Nouf di distrik Aziziyah di Makkah, dan setelah itu di Masjid Bin Baz.
- Diangkat sebagai Imam dari Masjid al Haram pada Minggu 1434/12/09 AH.
- Diangkat sebagai permanen Masjid al Haram pada hari Rabu, 4/12/1434AH
- Mengimami shalat pertama di Masjid al Haram pada 1434/05/12, pada waktu Maghrib
Masing-masing Imam mendapatkan santunan bulanan sekitar 10 ribu riyal, dan ini bukanlah termasuk gaji pokok, namun ini hanyalah gaji tambahan, karena masing-masing imam memiliki pekerjaan tetap di berbagai Universitas dengan gaji yang lebih besar dari gaji sebagai Imam.
Inilah sekelumit biografi singkat tentang orang-orang yang mencurahkan jiwa dan kesungguhan mereka demi melayani agama ini. Mudah-mudahan Allah I membalas mereka dengan sebaik-baik balasan, dan mudah-mudahan Allah I menjadikan kita dan mereka termasuk orang-orang yang beruntung dengan keridhaan-Nya
Galerry :
(Jadwal Imam Masjidil Haram)
(Jadwal Khotib Jum'at tgl 4 April 2014)
Sheikh Juhaniy pada tahun 1413 H
Sheikh Bandar Baleelah saat Shalat Tarawih
Sheikh Sudais (kiri) dan Sheikh Al- Qasim(kanan,Imam Masjid Nabawi) bersama presiden SBY di Istana Presiden)
(Sheikh Humaid bersama SBY saat menandatangani proses renovasi Masjid Baiturrahiem,Kompleks Istana Negara setelah shalat Jum'at. Dok.2010)
Langganan:
Postingan (Atom)