Bismillahirrahmanirrahim
Seklumit saya ingin berbagi informasi tentang para imam masjidil haram.Mereka memiliki popularitas dan kedudukan yang mulia di hati kaum
muslimin. Karena banyaknya pembaca yang bertanya tentang mereka, maka
dengan senang hati kami suguhkan biodata ringkas tentang imam-imam
tersebut.
1.Syaikh DR. Su’ud bin Ibrahim as-Syuraim
Sheikh As Shuraim Lahir pada 19 Januari 1964
Beliau kuliah pada fakultas Ushuluddin
di Jami’ah al-Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyah. Lulus pada tahun
1409 H, kemudian melanjutkan jenjang pendidikannya di Ma’had ‘Ali untuk
para hakim, hingga beliau mendapatkan gelar Magister pada tahun 1413 H.
Pekerjaan beliau, mantan hakim, pengajar di Masjidil Haram, Dekan fakultas Syari’ah di Jami’ah Ummul Qura’ Makkah.
Tahun penentuan beliau sebagai Imam di Masjidil Haram adalah tahun 1414 H.
Beliau memiliki sejumlah besar onta, yang beliau habiskan sebagian waktu dengannya.
Beliau memberikan perhatian besar dalam mensyarah kitab Tauhid di Masjidil Haram.
Beliau terkenal dengan syair dan kalimat-kalimat yang lembut yang menyentuh.
Diantara karya tulis beliau adalah
al-Syamil fil Khathib wal-Khuthbah, sudah diterjemah ke dalam bahasa
Indonesia dan diedit oleh Ustadz Agus Hasan Bashori (pimred Qiblati)
dengan judul Ensiklopedi Khuthbah atau panduan khathib, atas izin beliau
oleh penerbit Darus sunnah Jakarta.
Keluarga Sa'ud ash-Shuraim adalah dari
Haraqees dari Bani Zaid Arab Saudi. Ia menikah pada tahun 1992 dan ia
memiliki dua putra dan satu putri.
Kita bisa bicara tentang waktu di mana
ia adalah seorang imam dari The Saint Masjid oleh raja Arab Saudi pada tahun
1992. Jangan lupa tentang pengalamannya di pengadilan yang lebih tinggi Saudi
di mana dia adalah seorang hakim di tahun 1993. Satu tahun kemudian, Saoud
Shuraim mengajar di Masjid besar pada tahun 1994. Selain itu, ia mendapatkan,
dua tahun kemudian pada tahun 1996, gelar doktor dari Universitas "Ummul Qura".
Kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa ini terkenal dan berbakat qari Saoud
Shuraim, menghasilkan berbagai produksi pribadi Islam. Kami dapat situs dari
mereka, salah satu yang tidak hanya berbentuk kemuliaan-Nya dan keunggulan,
tetapi juga selebriti: Al Mehdi al Mountadar milik register Sunnah dan Al
Jamaâa, juga prinsip-prinsip Al Fiqh itu, "pertanyaan dan jawaban",
dan mata pelajaran lainnya seperti martabat para nabi dan persetujuan keturunan
...
Karya
Beliau
Beliau memiliki banyak karya tulis diantaranya :
- Kaifiyah Tsubutin Nasab
- Karamaatul Anbiyaa’
- Al-Mahdi al-Muntazhar ‘Inda
Ahlis Sunnah Wal Jama’ah,
- Al-Minhaaj Lil ‘Umrah wal Hajj,
- Wamiidhun Min Al-Haram
(Majmu’atu Khuthab),
- Khalish al-Jimaan Tahzdib
Manasik al-Hajj min Adhwaa’il Bayaan
- Ushulul Fiqh Su’aal wa Jawaab,
- At-Tuhfah al-Makkiyah Syarh
Ha’inah Ibn Abi Dawud al-‘Aqdiyyah
- Dan Hasyiah ‘Ala Laamiyah Ibn
al-Qayyim.
2. Syaikh DR. Shalih bin Abdillah Alu Humaid
Lahir pada tahun 1369 H di Buraidah.
Beliau mengambil gelar doktor pada bidang Fiqih dan Ushulnya pada tahun 1402 H.
Profesi beliau adalah Ketua Majelis Syura, dan anggota Haiah Kibarul Ulama.
Beliau ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada 1 Muharram 1404 H.
Beliau mengimami sekali dalam sebulan,
yaitu untuk shalat Subuh. Sedangkan sebagian besar waktunya beliau
habiskan di Riyadh untuk urusan tanggung jawab terhadap Majelis Syura.
Beliau datang sekali sebulan untuk khutbah Jum’at.
Beliau memberikan perhatian besar terhadap tafsir al-Qur’an al-Karim.
3. Syaikh DR. Shalih bin Muhammad Alu Thalib
Beliau lahir pada tahun 1393 H di Riyadh.
Beliau ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1423 H.
Beliau bekerja sebagai Qadhi di
Pengadilan Tinggi Makkah. Beliau sangat cakap dalam pekerjaan beliau
sebagai hakim dan teguh saat memberikan keputusan.Beliau pernah singgah di Indonesia pada acara Musabaqoh Hafalan Qur'an Hadist se Asia-Pasifik sebagai team juri
Yang terhormat
Sheikh Saleh Al Taleb sering mengatur, selama hari-harinya, konferensi kecil
dalam skala nasional, mengobati subjek yang beragam pada ilmu-ilmu Islam.
Pekerjaan Beliau:
- Hakim Mahkamah Agung dan Sesyen
Riyadh
- Hakim Mahkamah Turabah, Makkah
(1998 – 2000)
- Hakim Mahkamah Rabigh (2000 – 2003)
- Hakim Mahkamah Agung Makkah
(2003- Sekarang)
- Imam dan Khatib Masjidil Haram
(2002 – Sekarang)
- Timbalan Pengerusi Bagian
Cenderahati Khidmat Jemaah Haji dan Umrah
- Tenaga pengajar Masjidil Haram
(2009 – Sekarang)
Anugerah/Pencapaian:
- Setelah dilantik menjadi Imam
di Masjidil Haram beliau mempelajari Bahasa Inggeris selama sembilan bulan
di Oxford University, United Kingdom dan Alhamdulillah mampu bertutur
dalam bahasa tersebut dengan baik.
- Menjadi Imam Masjid ‘Aliyaa Ali
Sheikh , Riyadh, ketika umurnya 17 tahun .
- Ahli Perhimpunan Antara bangsa
bagi Kehakiman Perniagaan di ICJ The Hague, Netherlands
4. Syaikh DR. Usamah bin ‘Abdillah Khayyath
Beliau lahir pada tahun 1375 H di Makkah al-Mukarramah. Syaikh Usamah
mendapatkan ijazah sanad dalam meriwayatkan kutubus sunnah dan seluruh
kitab induk hadits lainnya. Beliau belajar di Makkah dan lulus dari
Fakultas Kitab dan Sunnah pada tahun 1396 dengan predikat cumlaude dan
menduduki peringkat pertama.
Profesi beliau adalah pengajar di Masjidil Haram, mantan Anggota Majelis Syura, Dosen di Fakultas Syari’ah Jami’ah Ummul Qura’.
Beliau ditetapkan sebagai imam Masjidil Haram pada tahun 1418 H.
Beliau dikenal dengan gaya bahasa penyampaian yang kuat, yang mampu
menggetarkan hati. Beliau adalah satu-satunya imam masjid yang
ayahandanya adalah seorang imam dan khatib masjidil Haram. Dan ayahanda
beliau tergolong Imam Masjidil Haram yang paling terkenal di akhir-akhir
ini
5. Syaikh DR, Abdurrahman bin ‘Abdil ‘Aziz as-Sudais
Syekh Sudais lahir pada tahun 1382 di Riyadh. Dia menjadi Hafidzul
Qur’an pada usia 12 tahun, di masjid kota Riyadh yang dikepalai oleh
Syaikh Abdul Rahman al-Faryan. Beliau juga diambil oleh Syaikh Muhammed
Ali Hussan and Syaikh Muhammed Abdul Majid Zakir untuk menerima berbagai
beasiswa.
Syaikh Abdul Rahman tumbuh di Riyadh beliau mencapai pendidikan dasar
‘Mathna bin Hartha’ semacam akademi ilmu pengetahuan. Di sana beliau
belajar di bawah berbagai macam beasiswa termasuk dari Syaikh Abdullah
Munaif and Syaikh Abdullah bin Abdul Rahman al Tuwayjiri. Dr. Abdul
Rahman lulus dari akademi ini dengan predikat “Excellent” tahun 1399H
dan melanjutkan ke Fakultas Syari’ah. Setelah itu beliau menjadi Imam
dan Khotib di Masjid Syaikh al-Allam Abdul Razzaq Afifi. Beliau juga
mulai mengajar di Akademi Imam al-Dawa Al-Almy.
Pada tahun 1404 beliau ditunjuk sebagai Imam dan Khotib Masjid
al-Haram, Makkah. Di sana pertama kalinya beliau menjadi imam pada
sholat Ashr tanggal 22 Sya’ban 1404H (22 Agustus 1404H). Khutbah pertama
pada hari kelima belas bulan Ramadhan 1404H (15 September 1404H). Dalam
tahun yang sama, Dr. Abdul Rahman mendapat gelar Master Degree, dengan
predikat “Excellent” dari Universitas Syari’ah Imam Muhammad bin Saud.
Beliau dilimpahi wewenang untuk menjadi guru asisten di Universitas
terkemuka Ummul Qura’, Makkah, di mana beliau mendapatkan gelar
Doktornya, dan lagi-lagi lulus dengan predikat “Excellent” pada tahun
1416H. Beliau ditunjuk menjadi Dosen Fakultas Syari’ah di Universitas
Ummul Qura’
Selanjutnya, pada tahun 1983,
Abdul Rahman Ibn
Abdul Aziz Al-Sudais yang readly
diterima di universitas
di mana ia memulai studinya dan pada saat yang sama terus keinginannya untuk
menyampaikan kepada orang-orang gairahnya
tumbuh dan kekhawatiran tentang Hadis. Ini memungkinkan
dia, sedikit demi sedikit, untuk
mendapatkan gelar dalam Syariah
di universitas Islam terkenal Imam Muhammad
ben Saud di tahun
1987.
Gairahnya terus berkembang sampai ia diperoleh, dengan
keberanian, gelar doktor di bidang Syariah Islam di universitas
"Umm al-Qura" di tahun 1995. Akhirnya,
Abdul Rahman Al
Sudais dianugerahi sebagai karakter Islam
tahun 2005 dalam penghargaan
tahunan internasional ke-9 dari pembacaan Alquran
(Sesuai dengan tahun 1426 dari Hijriyah),
sebuah lembaga yang disertifikasi oleh
Dubai Quran Penghargaan
Suci International organisasi (atau DIHQA).
Sepanjang seluruh hidupnya, Sheik Abdul Rahman
Ibn Abdul Aziz
Al-Sudais telah
mengembangkan rasa keunggulan,
keluarbiasaan, dan kelancaran suara yang luar biasa itu. Ini selebriti Islam
dikenal brilian, nyanyian
yang tak terkatakan itu (tajwid dalam bahasa Arab) Al-Quran
suci.
6. Syaikh Mahir bin Hamd al-Mu’aiqili
Beliau dilahirkan al-Madinah al-Munawwaroh. Beliau habiskan usianya
di Madinah, kemudian beberapa tahun yang lalu pindah ke Makkah
al-Mukarramah sebagai pengajar di Sekolah Menengah. Beliau diangkat
sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1428 H, yang sebelumnya beliau
adalah Imam Masjid Nabawi pada tahun 1427 H ,ibu dan ayah sheikh mahir awalnya berpindah ke Madinah dari klan Suku Balwa yang terkenal disana
Setelah itu beliau menjadi dicintai
oleh orang-orang yang dipilih untuk menjadi penasihat Pangeran Abdul Majid di
Makkah. Ia mengajar Al-Qur'an di Makkah sebelum ia mulai mengajar di King Saud University. Dia berjanji sebelum Ramadan ia
akan memimpin shalat Taraweh di Madinah untuk tahun 1426 dan 1427, dan akhirnya
telah beliau lakukan. Setelah itu ia pindah ke Makkah dan mulai memimpin
Tarawih dari hari pertama Ramadhan 1428 di Masjid Al-Haram dengan Sheikh Abdur
Rahman As-Sudais.
Setelah memperoleh lebih banyak pengetahuan, SheikhMaher Al Mueaqly juga merupakan imam
Masjid yang mulia dan suci Nabi Muhammad (SAW) 1426-1427 Al Hijriyah, dan
kemudian, ia duduk di Masjid besar "Al Haram Al Maki" .
Dengan menjadi begitu terkenal di komunitas Muslimnya, Maher Al Mueaqly
memutuskan untuk merekam dan mempublikasikan kaset beragam, di berbagai mata
pelajaran, dan karena itu terus memproduksi pembacaan Al-Quran yang luar biasa.
Kemudian, ia mulai melantunkan di berbagai saluran TV, stasiun radio, dan juga
situs web, seperti oursand situs Assabile yang khusus dalam Al-Quran selama
Ramadhan setiap tahun.
Pada tingkat pribadi, Maher Al Mueaqly adalah kepala keluarga, menikah dengan
empat anak: dua adalah anak perempuan dan dua anak. Keinginannya untuk
menyembah Allah, akan memungkinkan dia untuk mengirim semua anak-anaknya ke
sekolah Quran tepat di mana mereka tinggal, termasuk di dalamnya anak-anak.
Oleh karena itu, semuanya akan diwariskan dari generasi ke generasi, dan tidak
akan hilang.
Rekaman Al-Qur’an Sheikh Maher Al Muaiqly adalah rekaman yang populer di
seluruh dunia dan dapat didengar melalui gelombang udara dalam ribuan rumah, mobil dan toko-toko hampir setiap hari.
Pendidikan:
- 1412 H / 1992 B. Ed.
(Matematik) – Universiti Taibah
- 1425H / 2004 M.A. (Fiqh Imam
Ahmad ibn Hanbal) – Universiti Umm Al-Qura
- 1433H / 2012 Ph.D. (Tafsir) –
Universiti Umm Al-Qura
Profesi Beliau:
- Imam Masjid al-Sa’adi, Awali,
Makkah (2003 – 2007)
- Imam Tarawih Masjid Nabawi (2005-2006)
- Imam Masjidil Haram (2007 – Sekarang)
- Pensyarah Universiti Umm
Al-Qura
7. Syaikh Muhammad bin ‘Abdillah as-Subayyil
Beliau lahir pada tahun 1345 H, di Qashim.
Beliau adalah anggota Kibarul Ulama, dan anggota al-Majma’ al-Fiqhi.
Beliau adalah mantan Ketua Umum Urusan Masjidil Haram Makkah dan Madinah
juga anggota Haiah Kibarul Ulama.
Beliau diangkat sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1385 H. Mulai
tahun ini, beliau tidak mungkin mengimami di Masjidil Haram karena usia
beliau yang sudah lanjut, juga karena kondisi kesehatan beliau. Dan wafat pada tahun 2012. Sudah bertahun-tahun beliau
mengimami shalat ‘Isya’. Beliau tergolong Imam Masjidil Haram dan Masjid
Nabawi yang paling lama
(Jenazah Sheikh Subayyil)
8. Syaikh ‘Abdullah bin ‘Awad al-Juhani
Beliau lahir pada 1396 H di Madinah. Beliau belajar di Fakultas al-Qur’anul Karim di Jami’ah Islamiyah.
Beliau termasuk yang dimuliakan oleh Allah ta’ala sebagai imam dari
keempat masjid yang memiliki kedudukan terbesar di hati kaum Muslimin,
yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Quba’ dan Masjid Qiblatain.
Beliau sekarang adalah Mahasiswa S2 di Ummul Qura’. Pada usia 16 tahun
beliau telah mengikuti lomba hafal Qur’an di Makkah dan memperoleh
peringkat pertama.
Dalam hal membaca al-Qur’an beliau telah diijazahi oleh para ulama
Qiraah yang bertaraf Internasional yang terkenal di antaranya adalah:
Syaikh az-Ziyat j , Syaikh Ibrahim al-Akhdhor Ulama ahli Qur’an di
Masjidil Haram, dan DR. ‘Ali al-Khudzaifi, Imam Masjid Nabawi di
Madinah.
Pada usia 16, ia
berpartisipasi dalam kompetisi sebagai
Hafidh Kitab Allah
dan ia memenangkan hadiah pertama. Sheikh Abdulllah tidak
tumbuh sebagai anak yatim sebagai
orang mengatakan [orang mengklaim ia adalah seorang yatim piatu] Orang tuanya masih hidup dan Alhamdulillah
Semoga Allah memberikan mereka umur panjang. [Ameen]
Update: Ibunya meninggal
pada tahun 2011. Semoga Allah mengampunidanmemberikanFirdawsJannahtulnya.
Dan Sheikh Abdullah
dianggap sebagai Imam
satunya yang, oleh Rahmat / Kedermawanan
Allah, telah menjadi Imam di [beberapa]
dari masjid terbesar
di dunia Muslim. Dia telah / akan menjadiimam:
MasjidAl-HaraamdiMakkah
MasjidAn-NabawiyydiMadinah
MasjidQuba
MasjidQiblatain
Dan ada beberapa informasi bahwa sebelum Sheikh Abudllah
memimpin shalat pertamanya
di Masjid An-Nabawiy dalam tahun 1.419
dia [ditunjuk] untuk memimpin shalat di
salah satu masjid terbesar
di Washington tetapi Kedermawanan dan kehendak Allah, Raja Abudllah
(saat dia masih putra
mahkota) menunjuk dia untuk
memimpin shalat di Masjid An Shareef
Nabawiyy-.
Seperti untuk saat ini, ia adalah seorang Imam di
Masjid Al-Haram
di Makkat ul
Mukarramah
Profesi
Beliau:
- Imam Masjid Qiblatain (1996 –
1997)
- Imam Masjid Nabawi (1997 –
2002)
- Imam Masjid Quba (2002 – 2005)
- Imam Tarawih Masjidil Haram
(2006, 2007)
- Imam Masjidil Haram (2007 – Sekarang)
9. Syaikh DR. Khalid al-Ghamidi
Lahir pada tahun 1388 H di Makkah.
Ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada bulan Dzul Hijjah tahun 1428
H, hanya saja beliau tidak mulai mengimami kecuali pada bulan Muharram
tahun ini (1429 H). Beliau meraih gelar Magister dan doktoral dalam
bidang tafsir di Jami’ah Ummul Qura’.
Pendidikan Beliau:
- Kolej Sains Makkah
- 1411H / 1991 B. A. (Al-Quran
Dan Sunnah) – Universiti Umm Al-Qura
- 1416H / 1996 M.A. (Qiraat)
- Universiti Umm Al-Qura
- 1421H / 2001 Ph.D. (Tafsir
Al-Tha’labi) - Universiti Umm Al-Qura
Anugerah/Pencapaian:
- Dikenali juga dengan nama Imam
al-Haramain, kerana pernah menjadi imam di Masjidil Haram, Masjid Nabawi,
Masjid Khaif dan Masjid Quba’
10. Syaikh DR. Faishal Ghazawi
Lahir pada tahun 1388 H di Makkah al-Mukarromah.
Ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada bulan Dzul Qa’dah 1428 H.
Hanya saja beliau tidak mulai mengimami shalat kecuali bulan Muharram
tahun ini.
Beliau meraih gelar Magister dan doktoral di Jami’ah Ummul Qura’.Saat
ini beliau bekerja di Fakultas Qiraah di Universitas yang sama
11.
Syaikh Bandar bin 'Abdul Azeez Baleela
- Lahir di
Makkah tahun 1395 AH.
- Memperoleh gelar
Master di 1422 AH di Fiqh dari College of Studi Islam Syariah
dan dari Umm al-Qura University.
- Meraih gelar doktor
dalam Fiqh dari Fakultas Syariah pada tahun 1429 AH dari Universitas
Islam Madinah.
- Bekerja sebagai
guru fiqh di Institut Haram al-Sharif bagian
yang lebih tinggi.
- Beliau sekarang asisten
profesor di University of Taif.
- Menjabat sebagai Imam dan khatib Masjid Ameera Nouf
di distrik Aziziyah di Makkah, dan setelah
itu di Masjid Bin Baz.
- Diangkat sebagai Imam dari Masjid
al Haram pada
Minggu 1434/12/09 AH.
- Diangkat sebagai permanen Masjid al
Haram pada hari Rabu, 4/12/1434AH
- Mengimami shalat pertama di Masjid al Haram pada 1434/05/12, pada waktu
Maghrib
Dengan demikian, jumlah imam masjidil Haram adalah sepuluh orang.
Masing-masing imam memiliki imam cadangan yang siap mengganti saat imam
tersebut berhalangan hadir.
Masing-masing Imam mendapatkan santunan bulanan sekitar 10 ribu
riyal, dan ini bukanlah termasuk gaji pokok, namun ini hanyalah gaji
tambahan, karena masing-masing imam memiliki pekerjaan tetap di berbagai
Universitas dengan gaji yang lebih besar dari gaji sebagai Imam.
Inilah sekelumit biografi singkat tentang orang-orang yang
mencurahkan jiwa dan kesungguhan mereka demi melayani agama ini.
Mudah-mudahan Allah I membalas mereka dengan sebaik-baik balasan, dan
mudah-mudahan Allah I menjadikan kita dan mereka termasuk orang-orang
yang beruntung dengan keridhaan-Nya
Galerry :
(Jadwal Imam Masjidil Haram)
(Jadwal Khotib Jum'at tgl 4 April 2014)
Sheikh Juhaniy pada tahun 1413 H
Sheikh Bandar Baleelah saat Shalat Tarawih
Sheikh Sudais (kiri) dan Sheikh Al- Qasim(kanan,Imam Masjid Nabawi) bersama presiden SBY di Istana Presiden)
(Sheikh Humaid bersama SBY saat menandatangani proses renovasi Masjid Baiturrahiem,Kompleks Istana Negara setelah shalat Jum'at. Dok.2010)