Minggu, 27 April 2014

Sejarah Maulid Nabi Muhammad



Sejarah Peringatan Maulid Nabi

Shallallahu `alaihi Wasallam


( باللغة الإندونيسية )
Penerjemah :
Team Indonesia
Murajaah :
Abu Ziyad



الاحتفال بالمولد النبوي عبر التاريخ
إعداد:

ناصر محمد الحنين

ترجمة:
الفريق الإندونيسي
مراجعة:
إيكو أبو زياد

Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
 المكتب التعاوني للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة بمدينة الرياض
1428 – 2007
الإسلام بين يدي الملايين! شعار حملناه لنشر الإسلام الصحيح والفقه في الدين المستمد من الكتاب والسنة بفهم سلف هذه الأمة بعشرات لغات العالم



Peringatan Maulid Nabi shallallahu `alaihi Wasallam
(Tinjauan Sejarah dan Hukumnya menurut islam) *

a. Sejarah peringatan maulid:
Seluruh ulama sepakat bahwa maulid Nabi tidak pernah diperingati pada masa Nabi shallallahu `alaihi wasallam hidup dan tidak juga pada masa pemerintahan khulafaurrasyidin.
Lalu kapan dimulainya peringatan maulid Nabi dan siapa yang pertama kali mengadakannya?
Al Maqrizy (seorang ahli sejarah islam) dalam bukunya "Al khutath" menjelaskan bahwa maulid Nabi mulai diperingati pada abad IV Hijriyah oleh Dinasti Fathimiyyun di Mesir.
Dynasti Fathimiyyun mulai menguasai mesir pada tahun 362 H dengan raja pertamanya Al Muiz lidinillah, di awal tahun menaklukkan Mesir dia membuat enam perayaan hari lahir sekaligus; hari lahir ( maulid ) Nabi, hari lahir Ali bin Abi Thalib, hari lahir Fatimah, hari lahir Hasan, hari lahir Husein dan hari lahir raja yang berkuasa.
Kemudian pada tahun 487 H pada masa pemerintahan Al Afdhal peringatan enam hari lahir tersebut dihapuskan dan tidak diperingati, raja ini meninggal pada tahun 515 H.
Pada tahun 515 H dilantik Raja yang baru bergelar Al amir liahkamillah, dia menghidupkan kembali peringatan enam maulid tersebut, begitulah seterusnya peringatan maulid Nabi shallallahu `alaihi wasallam yang jatuh pada bulan Rabiul awal diperingati dari tahun ke tahun hingga zaman sekarang dan meluas hampir ke seluruh dunia.


b.Hakikat Dynasti Fathimiyyun:
Abu Syamah (ahli hadist dan tarikh wafat th 665 H) menjelaskan dalam bukunya "Raudhatain" bahwa raja pertama dinasti ini berasal dari Maroko dia bernama Said, setelah menaklukkan Mesir dia mengganti namanya menjadi Ubaidillah serta mengaku berasal dari keturunan Ali dan Fatimah dan pada akhirnya dia memakai gelar Al Mahdi. Akan tetapi para ahli nasab menjelaskan bahwa sesungguhnya dia berasal dari keturunan Al Qaddah beragama Majusi, pendapat lain menjelaskan bahwa dia adalah anak seorang Yahudi yang bekerja sebagai pandai besi di Syam.
Dinasti ini menganut paham Syiah Bathiniyah; diantara kesesatannya adalah bahwa para pengikutnya meyakini Al Mahdi sebagai tuhan pencipta dan pemberi rezki, setelah Al Mahdi mati anaknya yang menjadi raja selalu mengumandangkan kutukan terhadap Aisyah istri rasulullah shallallahu `alaihi wasallam di pasar-pasar.   
Kesesatan dinasti ini tidak dibiarkan begitu saja, maka banyak ulama yang hidup di masa itu menjelaskan kepada umat akan diantaranya Al Ghazali menulis buku yang berjudul "Fadhaih bathiniyyah (borok aqidah Bathiniyyah)" dalam buku tersebut dalam bab ke delapan beliau menghukumi penganutnya telah kafir , murtad  serta keluar dari agama islam.

c. Hukum perayaan maulid Nabi:
Sebenarnya, dengan mengetahui asal muasal perayaan maulid yang dibuat oleh sebuah kelompok sesat tidak perlu lagi dijelaskan tentang hukumnya. Karena saya yakin bahwa seorang  muslim yang taat pasti tidak akan mau ikut merayakan perhelatan sesat ini.
Akan tetapi mengingat bahwa sebagian orang masih ragu akan kesesatan perhelatan ini maka dipandang perlu menjelaskan beberapa dalil ( argumen ) yang menyatakan haram hukumnya merayakan hari maulid Nabi shallallahu `alaihi wasallam.
Diantara dalilnya:
1.    Allah taala berfirman:
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S. Al Maidah: 3 ).
Ayat di atas menjelaskan bahwa agama islam telah sempurna tidak boleh ditambah dan dikurangi, maka orang yang mengadakan perayaan maulid Nabi yang dibuat setelah rasulullah shallallahu `alaihi wasallam wafat berarti menetang ayat ini dan menganggap agama belum sempurna masih perlu ditambah. Sungguh peringatan maulid bertentangan dengan ayat di atas.
2.    Sabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam :
( إِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ) رواه أبو داود والترمذي
Hindarilah amalan yang tidak ku contohkan (bid`ah), karena setiap bid`ah menyesatkan”. HR. Abu Daud dan Tarmizi.
Peringatan maulid Nabi tidak pernah dicontohkan Nabi, berarti itu adalah bi'dah, dan setiap bi'dah adalah sesat, berarti maulid peringatan Nabi adalah perbuatan sesat.
3.    Sabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam :
(( مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ )) متفق عليه
وفي رواية لمسلم (( مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌ ))
“Siapa yang menghidupkan suatu amalan yang tidak ada dasarnya dalam dien kami, amalannya ditolak.” Muttafaq ’alaih 
Dalam riwayat Muslim: “Siapa yang mengamalkan perbuatan yang tidak ada dasarnya dalam dien kami, amalannya ditolak.”
Dua hadist di atas menjelaskan bahwa setiap perbuatan yang tidak dicontoh Nabi tidak akan diterima di sisi Allah subhanahu wa ta'ala, dan peringatan maulid Nabi tidak dicontohkan oleh Nabi berarti peringatan maulid Nabi tidak diterima dan ditolak.
4.    Sabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam:
(( مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ )) رواه أبو داود
            Barang siapa yang meniru tradisi suatu kaum maka dia adalah bagian dari kaum tersebut. HR. Abu Daud.
            Tradisi peringatan hari lahir Nabi Muhammad meniru tradisi kaum Nasrani merayakan hari kelahiran Al Masih (disebut dengan hari natal) , maka orang yang melakukan peringatan hari kelahiran Nabi bagaikan bagian dari kaum Nasrani -wal 'iyazubillah-.
5.      Peringatan maulid Nabi sering kita dengar dari para penganjurnya bahwa itu adalah perwujudan dari rasa cinta kepada Nabi. Saya tidak habis pikir bagaimana orang yang mengungkapkan rasa cintanya kepada Nabi dengan dengan cara melanggar perintahnya, karena Nabi telah melarang umatnya berbuat bidah. Ini laksana ungkapkan oleh seorang penyair:
لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَـهُ   إِنَّ المُحِبَّلِمَنْ أَحَبَّ مُطِيْـعُ
Jikalau cintamu kepadanya tulus murni, niscaya engkau akan mentaatinya.
Karena sesungguhnya orang yang mencintai akan patuh terhadap orang yang dicintainya
6.      Orang yang mengadakan perhelatan maulid Nabi yang tidak pernah diajarkan Nabi sesungguhnya dia telah menuduh Nabi telah berkhianat dan tidak menyampaikan seluruh risalah yang diembannya.
Imam Malik berkata," orang yang membuat suatu bidah dan dia menganggapnya adalah suatu perbuatan baik, pada hakikatnya dia telah menuduh Nabi berkhianat tidak menyampaikan risalah.
Setelah membaca artikel ini, berdoalah kepada Allah agar diberi hidayah untuk bisa menerima kebenaran dan diberi kekuatan untuk dapat mengamalkannya dan jangan terpedaya dengan banyaknya orang yang melakukannya seperti firman Allah:
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) (Q.S. Al An'aam: 116 ).
Abu Raihanah  
*Dikutip dari: Makalah Sejarah Maulid, hukum dan pendapat ulama terhadapnya karya  Nashir Moh. Al Hanin dan sumber lain.


Sabtu, 05 April 2014

Profile Terbaru Imam Masjidil Haram


 Bismillahirrahmanirrahim
Seklumit saya ingin berbagi informasi tentang para imam masjidil haram.Mereka memiliki popularitas dan kedudukan yang mulia di hati kaum muslimin. Karena banyaknya pembaca yang bertanya tentang mereka, maka dengan senang hati kami suguhkan biodata ringkas tentang imam-imam tersebut.



1.Syaikh DR. Su’ud bin Ibrahim as-Syuraim
Sheikh As Shuraim Lahir pada 19 Januari 1964
Beliau kuliah pada fakultas Ushuluddin di Jami’ah al-Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyah. Lulus pada tahun 1409 H, kemudian melanjutkan jenjang pendidikannya di Ma’had ‘Ali untuk para hakim, hingga beliau mendapatkan gelar Magister pada tahun 1413 H.
Pekerjaan beliau, mantan hakim, pengajar di Masjidil Haram, Dekan fakultas Syari’ah di Jami’ah Ummul Qura’ Makkah.
Tahun penentuan beliau sebagai Imam di Masjidil Haram adalah tahun 1414 H.
Beliau memiliki sejumlah besar onta, yang beliau habiskan sebagian waktu dengannya.
Beliau memberikan perhatian besar dalam mensyarah kitab Tauhid di Masjidil Haram.
Beliau terkenal dengan syair dan kalimat-kalimat yang lembut yang menyentuh.
Diantara karya tulis beliau adalah al-Syamil fil Khathib wal-Khuthbah, sudah diterjemah ke dalam bahasa Indonesia dan diedit oleh Ustadz Agus Hasan Bashori (pimred Qiblati) dengan judul Ensiklopedi Khuthbah atau panduan khathib, atas izin beliau oleh penerbit Darus sunnah Jakarta.
Keluarga Sa'ud ash-Shuraim adalah dari Haraqees dari Bani Zaid Arab Saudi. Ia menikah pada tahun 1992 dan ia memiliki dua putra dan satu putri.

Kita bisa bicara tentang waktu di mana ia adalah seorang imam dari The Saint Masjid oleh raja Arab Saudi pada tahun 1992. Jangan lupa tentang pengalamannya di pengadilan yang lebih tinggi Saudi di mana dia adalah seorang hakim di tahun 1993. Satu tahun kemudian, Saoud Shuraim mengajar di Masjid besar pada tahun 1994. Selain itu, ia mendapatkan, dua tahun kemudian pada tahun 1996, gelar doktor dari Universitas "Ummul Qura".

Kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa ini terkenal dan berbakat qari Saoud Shuraim, menghasilkan berbagai produksi pribadi Islam. Kami dapat situs dari mereka, salah satu yang tidak hanya berbentuk kemuliaan-Nya dan keunggulan, tetapi juga selebriti: Al Mehdi al Mountadar milik register Sunnah dan Al Jamaâa, juga prinsip-prinsip Al Fiqh itu, "pertanyaan dan jawaban", dan mata pelajaran lainnya seperti martabat para nabi dan persetujuan keturunan ...

Karya Beliau
Beliau memiliki banyak karya tulis diantaranya :
  • Kaifiyah Tsubutin Nasab
  • Karamaatul Anbiyaa’
  • Al-Mahdi al-Muntazhar ‘Inda Ahlis Sunnah Wal Jama’ah,
  • Al-Minhaaj Lil ‘Umrah wal Hajj,
  • Wamiidhun Min Al-Haram (Majmu’atu Khuthab),
  • Khalish al-Jimaan Tahzdib Manasik al-Hajj min Adhwaa’il Bayaan
  • Ushulul Fiqh Su’aal wa Jawaab,
  • At-Tuhfah al-Makkiyah Syarh Ha’inah Ibn Abi Dawud al-‘Aqdiyyah
  • Dan Hasyiah ‘Ala Laamiyah Ibn al-Qayyim.



2. Syaikh DR. Shalih bin Abdillah Alu Humaid
Lahir pada tahun 1369 H di Buraidah.
Beliau mengambil gelar doktor pada bidang Fiqih dan Ushulnya pada tahun 1402 H.
Profesi beliau adalah Ketua Majelis Syura, dan anggota Haiah Kibarul Ulama.
Beliau ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada 1 Muharram 1404 H.
Beliau mengimami sekali dalam sebulan, yaitu untuk shalat Subuh. Sedangkan sebagian besar waktunya beliau habiskan di Riyadh untuk urusan tanggung jawab terhadap Majelis Syura. Beliau datang sekali sebulan untuk khutbah Jum’at.
Beliau memberikan perhatian besar terhadap tafsir al-Qur’an al-Karim.

3. Syaikh DR. Shalih bin Muhammad Alu Thalib
Beliau lahir pada tahun 1393 H di Riyadh.
Beliau ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1423 H.
Beliau bekerja sebagai Qadhi di Pengadilan Tinggi Makkah. Beliau sangat cakap dalam pekerjaan beliau sebagai hakim dan teguh saat memberikan keputusan.Beliau pernah singgah di Indonesia pada acara Musabaqoh Hafalan Qur'an Hadist se Asia-Pasifik sebagai team juri


Yang terhormat Sheikh Saleh Al Taleb sering mengatur, selama hari-harinya, konferensi kecil dalam skala nasional, mengobati subjek yang beragam pada ilmu-ilmu Islam.

Pekerjaan Beliau:
  • Hakim Mahkamah Agung dan Sesyen Riyadh
  • Hakim Mahkamah Turabah, Makkah (1998 – 2000)
  • Hakim Mahkamah Rabigh (2000 – 2003)
  • Hakim Mahkamah Agung Makkah (2003- Sekarang)
  • Imam dan Khatib Masjidil Haram (2002 – Sekarang)
  • Timbalan Pengerusi Bagian Cenderahati Khidmat Jemaah Haji dan Umrah
  • Tenaga pengajar Masjidil Haram (2009 – Sekarang)
Anugerah/Pencapaian:
  • Setelah dilantik menjadi Imam di Masjidil Haram beliau mempelajari Bahasa Inggeris selama sembilan bulan di Oxford University, United Kingdom dan Alhamdulillah mampu bertutur dalam bahasa tersebut dengan baik.
  • Menjadi Imam Masjid ‘Aliyaa Ali Sheikh , Riyadh, ketika umurnya 17 tahun .
  • Ahli Perhimpunan Antara bangsa bagi Kehakiman Perniagaan di ICJ The Hague, Netherlands


4. Syaikh DR. Usamah bin ‘Abdillah Khayyath
Beliau lahir pada tahun 1375 H di Makkah al-Mukarramah. Syaikh Usamah mendapatkan ijazah sanad dalam meriwayatkan kutubus sunnah dan seluruh kitab induk hadits lainnya. Beliau belajar di Makkah dan lulus dari Fakultas Kitab dan Sunnah pada tahun 1396 dengan predikat cumlaude dan menduduki peringkat pertama.
Profesi beliau adalah pengajar di Masjidil Haram, mantan Anggota Majelis Syura, Dosen di Fakultas Syari’ah Jami’ah Ummul Qura’.
Beliau ditetapkan sebagai imam Masjidil Haram pada tahun 1418 H. Beliau dikenal dengan gaya bahasa penyampaian yang kuat, yang mampu menggetarkan hati. Beliau adalah satu-satunya imam masjid yang ayahandanya adalah seorang imam dan khatib masjidil Haram. Dan ayahanda beliau tergolong Imam Masjidil Haram yang paling terkenal di akhir-akhir ini


5. Syaikh DR, Abdurrahman bin ‘Abdil ‘Aziz as-Sudais
Syekh Sudais lahir pada tahun 1382 di Riyadh. Dia menjadi Hafidzul Qur’an pada usia 12 tahun, di masjid kota Riyadh yang dikepalai oleh Syaikh Abdul Rahman al-Faryan. Beliau juga diambil oleh Syaikh Muhammed Ali Hussan and Syaikh Muhammed Abdul Majid Zakir untuk menerima berbagai beasiswa.
Syaikh Abdul Rahman tumbuh di Riyadh beliau mencapai pendidikan dasar ‘Mathna bin Hartha’ semacam akademi ilmu pengetahuan. Di sana beliau belajar di bawah berbagai macam beasiswa termasuk dari Syaikh Abdullah Munaif and Syaikh Abdullah bin Abdul Rahman al Tuwayjiri. Dr. Abdul Rahman lulus dari akademi ini dengan predikat “Excellent” tahun 1399H dan melanjutkan ke Fakultas Syari’ah. Setelah itu beliau menjadi Imam dan Khotib di Masjid Syaikh al-Allam Abdul Razzaq Afifi. Beliau juga mulai mengajar di Akademi Imam al-Dawa Al-Almy.
Pada tahun 1404 beliau ditunjuk sebagai Imam dan Khotib Masjid al-Haram, Makkah. Di sana pertama kalinya beliau menjadi imam pada sholat Ashr tanggal 22 Sya’ban 1404H (22 Agustus 1404H). Khutbah pertama pada hari kelima belas bulan Ramadhan 1404H (15 September 1404H). Dalam tahun yang sama, Dr. Abdul Rahman mendapat gelar Master Degree, dengan predikat “Excellent” dari Universitas Syari’ah Imam Muhammad bin Saud. Beliau dilimpahi wewenang untuk menjadi guru asisten di Universitas terkemuka Ummul Qura’, Makkah, di mana beliau mendapatkan gelar Doktornya, dan lagi-lagi lulus dengan predikat “Excellent” pada tahun 1416H. Beliau ditunjuk menjadi Dosen Fakultas Syari’ah di Universitas Ummul Qura’

Selanjutnya, pada tahun 1983, Abdul Rahman Ibn Abdul Aziz Al-Sudais yang readly diterima di universitas di mana ia memulai studinya dan pada saat yang sama terus keinginannya untuk menyampaikan kepada orang-orang gairahnya tumbuh dan kekhawatiran tentang Hadis. Ini memungkinkan dia, sedikit demi sedikit, untuk mendapatkan gelar dalam Syariah di universitas Islam terkenal Imam Muhammad ben Saud di tahun 1987.

Gairahnya terus berkembang sampai ia diperoleh, dengan keberanian, gelar doktor di bidang Syariah Islam di universitas "Umm al-Qura" di tahun 1995. Akhirnya, Abdul Rahman Al Sudais dianugerahi sebagai karakter Islam tahun 2005 dalam penghargaan tahunan internasional ke-9 dari pembacaan Alquran (Sesuai dengan tahun 1426 dari Hijriyah), sebuah lembaga yang disertifikasi oleh Dubai Quran Penghargaan Suci International organisasi (atau DIHQA).

Sepanjang seluruh hidupnya, Sheik Abdul Rahman Ibn Abdul Aziz Al-Sudais telah mengembangkan rasa keunggulan, keluarbiasaan, dan kelancaran suara yang luar biasa itu. Ini selebriti Islam dikenal brilian, nyanyian yang tak terkatakan itu (tajwid dalam bahasa Arab) Al-Quran suci.

6. Syaikh Mahir bin Hamd al-Mu’aiqili
Beliau dilahirkan al-Madinah al-Munawwaroh. Beliau habiskan usianya di Madinah, kemudian beberapa tahun yang lalu pindah ke Makkah al-Mukarramah sebagai pengajar di Sekolah Menengah. Beliau diangkat sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1428 H, yang sebelumnya beliau adalah Imam Masjid Nabawi pada tahun 1427 H ,ibu dan ayah sheikh mahir awalnya berpindah ke Madinah dari klan Suku Balwa yang terkenal disana


Setelah itu beliau menjadi dicintai oleh orang-orang yang dipilih untuk menjadi penasihat Pangeran Abdul Majid di Makkah. Ia mengajar Al-Qur'an di Makkah sebelum ia mulai mengajar di King Saud University. Dia berjanji sebelum Ramadan ia akan memimpin shalat Taraweh di Madinah untuk tahun 1426 dan 1427, dan akhirnya telah beliau lakukan. Setelah itu ia pindah ke Makkah dan mulai memimpin Tarawih dari hari pertama Ramadhan 1428 di Masjid Al-Haram dengan Sheikh Abdur Rahman As-Sudais.
Setelah memperoleh lebih banyak pengetahuan,  SheikhMaher Al Mueaqly juga merupakan imam Masjid yang mulia dan suci Nabi Muhammad (SAW) 1426-1427 Al Hijriyah, dan kemudian, ia duduk di Masjid besar "Al Haram Al Maki" .
Dengan menjadi begitu terkenal di komunitas Muslimnya, Maher Al Mueaqly memutuskan untuk merekam dan mempublikasikan kaset beragam, di berbagai mata pelajaran, dan karena itu terus memproduksi pembacaan Al-Quran yang luar biasa. Kemudian, ia mulai melantunkan di berbagai saluran TV, stasiun radio, dan juga situs web, seperti oursand situs Assabile yang khusus dalam Al-Quran selama Ramadhan setiap tahun.
Pada tingkat pribadi, Maher Al Mueaqly adalah kepala keluarga, menikah dengan empat anak: dua adalah anak perempuan dan dua anak. Keinginannya untuk menyembah Allah, akan memungkinkan dia untuk mengirim semua anak-anaknya ke sekolah Quran tepat di mana mereka tinggal, termasuk di dalamnya anak-anak. Oleh karena itu, semuanya akan diwariskan dari generasi ke generasi, dan tidak akan hilang.
Rekaman Al-Qur’an  Sheikh Maher Al Muaiqly adalah rekaman yang populer di seluruh dunia dan dapat didengar melalui gelombang udara dalam ribuan rumah, mobil dan toko-toko hampir setiap hari.
Pendidikan:
  • 1412 H / 1992 B. Ed. (Matematik) – Universiti Taibah
  • 1425H / 2004 M.A. (Fiqh Imam Ahmad ibn Hanbal) – Universiti Umm Al-Qura
  • 1433H / 2012 Ph.D. (Tafsir) – Universiti Umm Al-Qura
Profesi Beliau:
  • Imam Masjid al-Sa’adi, Awali, Makkah (2003 – 2007)
  • Imam Tarawih Masjid Nabawi (2005-2006)
  • Imam Masjidil Haram (2007 – Sekarang)
  • Pensyarah Universiti Umm Al-Qura



7. Syaikh Muhammad bin ‘Abdillah as-Subayyil
Beliau lahir pada tahun 1345 H, di Qashim.
Beliau adalah anggota Kibarul Ulama, dan anggota al-Majma’ al-Fiqhi. Beliau adalah mantan Ketua Umum Urusan Masjidil Haram Makkah dan Madinah juga anggota Haiah Kibarul Ulama.
Beliau diangkat sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1385 H. Mulai tahun ini, beliau tidak mungkin mengimami di Masjidil Haram karena usia beliau yang sudah lanjut, juga karena kondisi kesehatan beliau. Dan wafat pada tahun 2012. Sudah bertahun-tahun beliau mengimami shalat ‘Isya’. Beliau tergolong Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang paling lama
(Jenazah Sheikh Subayyil)





8. Syaikh ‘Abdullah bin ‘Awad al-Juhani
Beliau lahir pada 1396 H di Madinah. Beliau belajar di Fakultas al-Qur’anul Karim di Jami’ah Islamiyah.
Beliau termasuk yang dimuliakan oleh Allah ta’ala sebagai imam dari keempat masjid yang memiliki kedudukan terbesar di hati kaum Muslimin, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Quba’ dan Masjid Qiblatain. Beliau sekarang adalah Mahasiswa S2 di Ummul Qura’. Pada usia 16 tahun beliau telah mengikuti lomba hafal Qur’an di Makkah dan memperoleh peringkat pertama.
Dalam hal membaca al-Qur’an beliau telah diijazahi oleh para ulama Qiraah yang bertaraf Internasional yang terkenal di antaranya adalah: Syaikh az-Ziyat j , Syaikh Ibrahim al-Akhdhor Ulama ahli Qur’an di Masjidil Haram, dan DR. ‘Ali al-Khudzaifi, Imam Masjid Nabawi di Madinah.



Pada usia 16, ia berpartisipasi dalam kompetisi sebagai Hafidh Kitab Allah dan ia memenangkan hadiah pertama. Sheikh Abdulllah tidak tumbuh sebagai anak yatim sebagai orang mengatakan [orang mengklaim ia adalah seorang yatim piatu] Orang tuanya masih hidup dan Alhamdulillah Semoga Allah memberikan mereka umur panjang. [Ameen] Update: Ibunya meninggal pada tahun 2011. Semoga Allah mengampunidanmemberikanFirdawsJannahtulnya.

Dan Sheikh Abdullah dianggap sebagai Imam satunya yang, oleh Rahmat / Kedermawanan Allah, telah menjadi Imam di [beberapa] dari masjid terbesar di dunia Muslim. Dia telah / akan menjadiimam:
MasjidAl-Haraamd
iMakkah
Masji
dAn-NabawiyydiMadinah
MasjidQuba
MasjidQiblatain

Dan ada beberapa informasi bahwa sebelum Sheikh Abudllah memimpin shalat pertamanya di Masjid An-Nabawiy dalam
tahun 1.419  dia [ditunjuk] untuk memimpin shalat di salah satu masjid terbesar di Washington tetapi Kedermawanan dan kehendak Allah, Raja Abudllah (saat dia masih putra mahkota) menunjuk dia untuk memimpin shalat di Masjid An Shareef Nabawiyy-.
Seperti untuk saat ini, ia adalah seorang Imam di Masjid Al-Haram di Makkat ul Mukarramah

Profesi Beliau:
  • Imam Masjid Qiblatain (1996 – 1997)
  • Imam Masjid Nabawi (1997 –  2002)
  • Imam Masjid Quba (2002 – 2005)
  • Imam Tarawih Masjidil Haram (2006, 2007)
  • Imam Masjidil Haram (2007 – Sekarang)


9. Syaikh DR. Khalid al-Ghamidi
Lahir pada tahun 1388 H di Makkah.
Ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada bulan Dzul Hijjah tahun 1428 H, hanya saja beliau tidak mulai mengimami kecuali pada bulan Muharram tahun ini (1429 H). Beliau meraih gelar Magister dan doktoral dalam bidang tafsir di Jami’ah Ummul Qura’.


Pendidikan Beliau:
  • Kolej Sains Makkah
  • 1411H / 1991 B. A. (Al-Quran Dan Sunnah) – Universiti Umm Al-Qura
  • 1416H / 1996 M.A. (Qiraat) - Universiti Umm Al-Qura
  • 1421H / 2001 Ph.D. (Tafsir Al-Tha’labi) - Universiti Umm Al-Qura
Anugerah/Pencapaian:
  • Dikenali juga dengan nama Imam al-Haramain, kerana pernah menjadi imam di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Khaif dan Masjid Quba’
10. Syaikh DR. Faishal Ghazawi
Lahir pada tahun 1388 H di Makkah al-Mukarromah.
Ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada bulan Dzul Qa’dah 1428 H. Hanya saja beliau tidak mulai mengimami shalat kecuali bulan Muharram tahun ini.
Beliau meraih gelar Magister dan doktoral di Jami’ah Ummul Qura’.Saat ini beliau bekerja di Fakultas Qiraah di Universitas yang sama


11. Syaikh Bandar bin 'Abdul Azeez Baleela
- Lahir di Makkah tahun 1395 AH.
- Memperoleh gelar Master di 1422 AH di Fiqh dari College of Studi Islam Syariah dan dari Umm al-Qura University.
- Meraih gelar doktor dalam Fiqh dari Fakultas Syariah pada tahun 1429 AH dari Universitas Islam Madinah.
- Bekerja sebagai guru fiqh di Institut Haram al-Sharif bagian yang lebih tinggi.
- Beliau sekarang asisten profesor di University of Taif.
- Menjabat sebagai Imam dan khatib Masjid Ameera Nouf di distrik Aziziyah di Makkah, dan setelah itu di Masjid Bin Baz.
- Diangkat sebagai Imam dari Masjid al Haram pada Minggu 1434/12/09 AH.
- Diangkat sebagai permanen Masjid al Haram pada hari Rabu, 4/12/1434AH
- Mengimami shalat pertama di Masjid al Haram pada 1434/05/12, pada waktu Maghrib

Dengan demikian, jumlah imam masjidil Haram adalah sepuluh orang. Masing-masing imam memiliki imam cadangan yang siap mengganti saat imam tersebut berhalangan hadir.
Masing-masing Imam mendapatkan santunan bulanan sekitar 10 ribu riyal, dan ini bukanlah termasuk gaji pokok, namun ini hanyalah gaji tambahan, karena masing-masing imam memiliki pekerjaan tetap di berbagai Universitas dengan gaji yang lebih besar dari gaji sebagai Imam.
Inilah sekelumit biografi singkat tentang orang-orang yang mencurahkan jiwa dan kesungguhan mereka demi melayani agama ini. Mudah-mudahan Allah I membalas mereka dengan sebaik-baik balasan, dan mudah-mudahan Allah I menjadikan kita dan mereka termasuk orang-orang yang beruntung dengan keridhaan-Nya

Galerry :
 
(Jadwal Imam Masjidil Haram)


 (Jadwal Khotib Jum'at tgl 4 April 2014)
Sheikh Juhaniy pada tahun 1413 H

Sheikh Bandar Baleelah saat Shalat Tarawih
 Sheikh Sudais (kiri) dan Sheikh Al- Qasim(kanan,Imam Masjid Nabawi) bersama presiden SBY di Istana Presiden)
(Sheikh Humaid bersama SBY saat menandatangani proses renovasi Masjid Baiturrahiem,Kompleks Istana Negara setelah shalat Jum'at. Dok.2010)