Senin, 22 Juni 2015

Imam Baru Masjidil Haram

Sheikh Yasser Dosary

Kualifikasi akademik:
• sarjana Syariah, Imam Muhammad bin Saud Universitas Islam
• Master dalam Alquran dan ilmu
• prinsip-prinsipnya Master mazhab kompetisi (Sabk) dan Jeala (jumlah tertentu uang yang didapatkan untuk mencapai pekerjaan spesifik), Institut tinggi Judicature, Imam Muhammad bin Saud Universitas Islam, berlangsung.

Status perkawinan: Menikah dan punya tiga anak (anak laki-laki dan dua perempuan)

 Posisi Sekarang :
• Sekretaris Jenderal Asosiasi Pangeran Sultan Hafalan Alquran, angkatan pertahanan udara;
• Anggota Asosiasi Saudi mazhab dan ilmiah;
• Anggota Asosiasi ilmiah Saudi Al Quran dan ilmu pengetahuan;
• Anggota Asosiasi Saudi untuk studi Da'wah
• Imam Masjid Eldikhel dan pengawas kegiatannya, Riyadh;
• Anggota Komite Eropa seminar Pemuda Islam Internasional
• anggota organisasi amal di Kharj Quraa' (para Qari ') yang dibaca pada mereka

Masjid yang dipegangnya Imamah sejak 1416 AH:
• Masjid Abdullah Al-Khalifi Al-Orija
• Masjid Al-Dekhil, sampai sekarang, wilayah Al-Shohda




Selasa, 05 Agustus 2014

Sheikh Saad Al Ghamdi apakah menolak menjadi Imam Masjidil Haram ?


Siapa yang tidak kenal dengan syaikh Sa’ad Al-Ghaamidy, qaari’ masyhuur, si empunya suara yang indah dan empuk ketika membaca Al-Qur’an? Bahkan konon katanya ibu-ibu pengajian di Indonesia kalau mendengar murattalnya syaikh ini, hampir semua mereka bercucuran air mata karena seakan-akan alunan suaranya membawa mereka terbang kembali ke Makkah, seakan berada di dalam Al-Masjid Al-Haraam. Namun anehnya kenapa syaikh Sa’ad Al-Ghaamidy tidak diangkat saja menjadi salah satu imam di Al-Masjid Al-Haraam di Makkah Al-Mukarramah? Bukankah bacaan beliau termasuk yang paling bagus di antara sederetan qurraa’ kenamaan lainnya?
Demikian hati ini selalu bertanya sejak pertama kali ku menetap di Saudi.
Ternyata, di sana ada cerita. Cerita yang membuatku terharu dan menambah kekagumanku pada beliau, hafizhahullaah.
Cerita ini dilansir oleh redaksi majalah “Nun”, ketika tim redaksi melakukan kunjungan ke kantor tempat beliau bekerja, Markaz Manaar -l Huda, di Dammaam. Di antara pertanyaan yang disampaikan kepada beliau dalam kunjungan tersebut adalah:
============pet­ikan dimulai========­=====
Penanya: “Sejauh apa kebenaran berita yang mengatakan bahwa Anda ditawari untuk menjadi imam di Al-Haram Al-Makky (Al-Masjid Al-Haraam) oleh Al-Amiir ‘Abdul Majiid rahimahullaah? Apa sebab Anda menolak tawaran tersebut?”
Syaikh: “Ya, saya pernah ditawari untuk menjadi imam Al-Haram Al-Makky beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi saya menolaknya dalam rangka memenuhi keridhaan kedua orang tua saya yang menginginkan saya agar tetap tinggal bersama mereka. Saya tidak pernah menyesal telah menolak tawaran tersebut.” (sumber: Majalah “Nun”, no. 46)
=============pe­tikan selesai========­========

Minggu, 03 Agustus 2014

Tafsir Mimpi tentang Sheikh Sudais

  
     Ini adalah salah satu percakapan Sheikh Sudais (Ketua Takmir Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) saat di wawancarai di salah satu stasiun radio di Malaysia yg sedang mengadakan tanya jawab seputar tafsir mimpi

Pendengar : Assalamualaikum Sheikh,bolehkah saya bertanya kepada anda ?

Sheikh Sudais :Boleh,silahkan anda teruskan

Pendengar :Saya ingin bertanya seputar tafsir mimpi

Sheikh Sudais:Maaf,saya kurang pandai mengenai tentang tafsir mimpi,tetapi silahkan bertanya inshaAllah saya jawab dengan beberapa hadist Shahih mengenai mimipi seperti halnya mimpi nabi Yusuf AS.

 Pendengar:Saya pernah bermimpi tentang seseorang yg thawaf di Ka'bah dengan keadaan telanjang dan dia berthawaf dalam keadaan demikian tanpa rasa malu pun ,kira-kira apa maksud dari mimpi tersebut sheikh ?

Sheikh Sudais:Masya Allah....Masya Allah saya mengerti.Bahwasannya orang ini akan diampuni dosanya oleh Allah seperti bayi yg baru lahir

Pendengar:Bolehkah saya memberitahukan kabar gembira ini

Sheikh Sudais:Sudah menjadi kewajiban saudara utk memberi kabar gembira ini

Pendengar:Kalo Anda tahu orang yg saya mimpikan adalah As Sheikh sendiri

Sheikh Sudais lalu menangis Terisak-isak mendengar hal ini pihak stasiun radiopun memberhentikan sementara acara ini

.................................................................................
Alangkah ruginya kita dan alangkah beruntungnya Beliau
mendapat keampunan dari Allah dan segalan amalanya diterima
Sedang amalan kita, termasuk perjuangan kita ini banyak
bercampur dengan dosa, malas, banyak alasan, dan bermacam2 lagi
Subahanallah...Allahuakbar

Sabtu, 26 Juli 2014

Sebutan Beberapa Pakaian Pria Timur Tengah

       

       Secara umum kelengkapan yang dikenakan oleh umat muslim terdiri dari satu set penutup kepala dan baju panjang sebatas mata kaki yang berfungsi untuk menutup aurat. Penggunaan penutup kepala berupa taqiyah, ghutra, dan iqal sangat populer di negara Timur Tengah dan negara-negara Islam lainnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas gaya berpakaian dinegara tersebut dan membedakannya dengan cara berpakaian dinegara lain. Berikut beberapa kelengkapan pakaian muslim yang biasa dikenakan oleh kaum pria di Timur Tengah.


 Ghutra
Ghutra
Ghutra yang memiliki nama lain kofiyah atau shemagh ini merupakan kain penutup kepala berbentuk persegi yang dibuat dari bahan katun dan dikenakan dengan cara dilipat pada bagian tengah menjadi berbentuk segitiga. Hiasan kepala ini biasa dikenakan oleh kaum laki-laki di Arab Saudi dan Qatar dalam kombinasi warna merah dan putih. Sementara di Kuwait dan Bahrain ghutra yang dikenakan cenderung didominasi oleh warna putih.  


Igal
Igal merupakan sebuah tali panjang berwarna hitam yang dikenakan dengan cara dililitkan sebanyak dua kali untuk menahan ghutra agar tidak terlepas. Penggunaan igal yang memiliki nama lain berupa egal, agal dan aqal ini hanya dipasangkan pada bagian atas kepala dan tidak diikatkan pada bagian dahi. Igal modern umumnya dibuat dari anyaman bulu kambing hitam dan bulu domba.








Taqiyah
Taqiyah merupakan topi kecil berwarna putih yang dikenakan sebagai dalaman ghutra untuk menjaganya agar tidak jatuh saat bergesekan dengan rambut yang licin. Dinegara Mesir, Sudan dan Afrika penggunaan taqiyah dalam berbagai variasi warna umumnya dikenakan tanpa penutup kepala lain.









Dishdasha atau Thobe
Dishdasha atau thobe merupakan jubah panjang berpotongan longgar dengan panjang sampai sebatas mata kaki yang dikenakan oleh kaum pria Timur Tengah. Pakaian ini biasanya dikombinasikan dengan celana putih longgar yang dikenal dengan nama sarwal. Selama musim panas kaum pria dinegara tersebut umumnya mengenakan thobe berwarna putih, sementara pada saat musim dingin thobe warna gelap dari bahan wol yang tebal menjadi alternatif lain untuk menghangatkan tubuh dari cuaca dingin.
Thobe 


Bisht atau Abaya
Bisht atau abaya merupakan jubah berukuran panjang yang biasanya dikenakan oleh para pemuka agama dan pejabat pemerintah tingkat tinggi di Timur Tengah untuk menutupi thobe. Bisht yang berkualitas umumnya dibuat dari kain katun atau bulu domba dengan hiasan sulaman benang emas, yang disebut dengan Mogasab dalam bahasa Arab.


Cicit Rasulullah

Adakah anda ingat lagi apakah gelaran Rasulullah s.a.w untuk zaujahnya (isterinya), iaitu Saidatina Aisyah r.a? Tak ingat...mungkin?

Sebenarnya, Rasulullah s.a.w pernah menggelar Saidatina Aisyah R.A dengan gelaran Al-Humaira yang bermaksud putih kemerah-merahan. Apakah kaitannya dengan anak kecil dibawah ini?

Rasanya ramai yang akan tertanya-tanya siapakah gerangan pemilik pipi yang putih kemerah-merahan ini.
Sebenarnya beliau adalah keturunan Rasulullah, iaitu anak ulamak besar Madinah Al-Munawwarah, Sayyid Yusuf Halim anak Syeikh Jameel Halim Al-Husaini. Keturunan Rasulullah s.a.w melalui Sayyidina Husain.
. - SUMBER
Facebook Syeikh Jameel Halim Al-Husaini

Kamis, 24 Juli 2014

Tidak Ada Wahabi dalam Islam

     Mengapa hal ini masih dipermasalahkan wahai kaum Muslim padahal sejatinya di Saudi Arabia tidak ada istilah WAHABI  saya khawatir ini merupakan tanda-tanda akhir zaman dimana fitnah dan isu bohong merajarela DR.Sheikh Khalid Al- Ghamdi salah satu imam Masjidil Haram menuturkan ketika beliau singgah ke Malaysia Tidak ada dlm istilah dalam Islam Wahabi kami(Warga Saudi Arabia)masih berpedoman kepada Madzhab Hanbali dan kami pun menghormati terhadap madzhab lainnya seperti Madzhab Syafi'i,Maliki,Hanafi.Dan perlu diketahui bersama bahwa istilah WAHABI hanyalah fitnah belaka yang disebarkan oleh org yg tidak bertanggung jawab,ada yg mengatakan WAHABI tdk mencintai Nabiyullah Muhammad SAW tapi menurut saya saat di Makkah ,ada Ulama di Makkah yaitu Sheikh Saud Ash Shuraim saat menjadi khatib Jum'at beliau menangis tersedu-sedu karena menceritakan perihal Nabi Muhammad dan rindu akan syafa'at dan kehadirannya.
    Ada Suatu hari dimana Beliau menyampaikan khutbah tentang taubat ketika Beliau (Sheikh Shuraim) membaca ayat tentang org-org yg disiksa lantaran berbuat maksiat dan tdk pernah bertaubat beliau berhenti sejenak dan menangis terisak-isak karena beliau membayangkan bagaimana pedihnya siksa di Neraka ketimbang siksa di dunia.
    Anda renungkan sekali lagi setiap mahasiswa di Saudi Arabia diwajibkan menghafal Qur'an 30 Juz dan Hadist beserta sanadnya bayangkan anda sendiri apakah sudah hafal Qur'an 30 juz bukan Juz 30 dan Hadist beserta Sanadnya gitu mau mengkafirkan sesama Umat MUSLIM..........
   Jadi Marilah Saudaraku utk selalu teliti dalam aqidah kita, kadang berbeda sedikit aqidahnya dgn kita dianggap kafir padahal mereka menggunakan sandaran hadist dan ayat Qur'an yg lain
Sekian.
(Sheikh Khalid Al-Ghamdi)


Kamis, 01 Mei 2014

Mengenang Tragedi Berdarah Di Masjidil Haram Tahun 1979


Di balik kemegahan dan keindahan Masjidil Haram yang kita lihat saat ini, ternyata ada tragedi yang sangat menyakitkan pada masjid yang menjadi tujuan jutaan umat Islam dari seluruh dunia itu. Pada akhir tahun 1979 Masjidil Haram yang di dalamnya berdiri Ka'bah yang menjadi kiblat bagi jutaan umat Islam selama berabad lamanya, telah diserang oleh lebih kurang 500 orang penyerang yang dipimpin oleh Juhaiman bin Muhammad bin Saif al Utaibi, seorang pengikut fanatik ajaran dan paham Wahhabi.

masjid haram ketika diserang 1979
Masjidil Haram ketika diserang tahun 1979

Menurut sumber, ia telah mengakui abang iparnya Abdullah Hamid Mohammed Al-Qahtan sebagai Imam Mahdi dan ia memiliki keyakinan bahwa semua kepala pemerintahan di dunia Islam pada masa itu adalah korup dan menjadi pendukung kekuatan barat terutama Amerika Serikat dan ia ingin keluarga Raja As-Saud yang memerintah Arab Saudi digulingkan.

Dengan perencanaan cermat dan rapi ia dan pengikutnya telah menyerang Masjidil Haram pada 20 November 1979 dan membuat ribuan jemaah yang sedang melakukan ibadah di dalamnya telah dijadikan sebagai sandera. Inilah pertumpahan darah yang pertama di dalam sejarah modern kota Mekah

 Juhaiman ibn Muhammad ibn Saif al Utaibi.

Tanggal 20 November 1979 dipilih Juhaiman karena itu bersamaan pada hari pertama tahun 1400 Hijrah. Ini karena ada prediksi bahwa Imam Mahdi akan muncul pada hari tersebut. Beberapa hari sebelum serangan, mereka telah menyembunyikan senjata, amunisi dan pasokan makanan yang cukup di dalam kamar bawah tanah Masjidil Haram. Senjata yang diperoleh mereka itu dicuri dari depot senjata Tentara Garda Nasional Arab Saudi beberapa bulan sebelumnya. Untuk mencuri dan menyelundupkan senjata adalah hal mudah bagi Juhaiman karena ia dan beberapa pengikutnya pernah menjadi pelayan dalam Tentara Garda Nasional Arab Saudi selama 18 tahun.


                                         (Sheikh Subayyil saksi mata pada tragedi makkah 1979 )
Serangan ke atas Masjidil Haram menggemparkan dunia Islam karena pada waktu itu musim haji baru saja berakhir. Pagi itu ketika Imam Masjidil Haram saat itu, Sheikh Mohammed al-Subayil mempersiapkan imam hampir puluhan ribu jemaah untuk menunaikan shalat Subuh, Juhaiman dan orang-orangnya berhasil mengunci semua pintu keluar masuk masjid, membunuh dua anggota polisi yang hanya bersenjatakan tongkat dan menahan ribuan jemaah yang terjebak sebagai sandera. Juhaiman kemudian mengambil alih sistem pengeras suara masjid dan mengumumkan bahwa Imam Mahdi akhirnya telah muncul di Kota Mekah. Selain itu beliau menginginkan ekspor minyak Arab Saudi ke Amerika Serikat dan negara-negara lain dihentikan segera dan meminta pengusiran seluruh penasihat militer non muslim dari tanah Arab Saudi.

Menanggapi serangan tersebut Tentara Garda Nasional dan Tentara Arab Saudi mencoba menerobos masuk pekarangan Masjidil Haram menggunakan tank melalui pintu masuk utama tetapi gagal karena kekuatan pintu tersebut. Tentara dibawah arahan Juhaiman juga diletakkan di atas menara masjid lengkap dengan sniper (penembak jitu). Akibat dari perlawanan kuat dari pihak Juhaiman dan korban yang tinggi dari pihak militer Arab Saudi, serangan balik itu dihentikan.

Ketika itu telah timbul masalah dari segi syara ' tentang penggunaan senjata api di dalam pekarangan Masjidil Haram. Majlis Ulama  Arab Saudi pada awalnya mencegah penggunaan senjata karena ia akan mencemari kesucian Ka'bah tetapi atas desakan militer dan pemerintah akhirnya Majlis Ulama' Arab Saudi mengizinkannya dengan mengeluarkan fatwa untuk mengizinkan penggunaan senjata api untuk melawan Juhaiman.


Setelah serangan awal untuk merebut kembali Masjidil Haram gagal, pemerintah Arab Saudi terpaksa meminta bantuan dari Tim Anti Teror Perancis (GIGN) dan beranggotakan tiga orang anggota GIGN dikirim ke Arab Saudi. Di bandara Jeddah, Dewan Ulama 'Arab Saudi menetapkan syarat supaya ketiga anggota GIGN secara rahasia memeluk Islam untuk memungkinkan mereka menginjakkan kaki ke dalam wilayah  tanah haram Mekah. Meskipun mereka "telah memeluk Islam" kehadiran anggota komando Perancis ini dirahasiakan pihak Arab Saudi untuk menutup kegagalan mereka dalam upaya mengakhiri pengepungan yang telah berlangsung hampir dua minggu itu.

Komando GIGN Perancis yang "masuk Islam" untuk operasi pembebasan Masjidil Haram.

Diantara rencana awal GIGN adalah membanjiri ruang bawah tanah Masjidil Haram yang digunakan sebagai tempat penahanan sandera dan tempat persembunyian para pengikut Juhaiman. Setelah kamar ini dibanjiri kabel hidup yang memiliki tegangan tinggi akan dijatuhkan kedalamnya tetapi rencana ini ditolak karena dapat menyebabkan kematian banyak sandera. Akhirnya mereka sepakat untuk menembus lubang-lubang pada lantai masjid dan menjatuhkan granat terus ke kamar-kamar bawah tanah tersebut.

Bekas-bekas kerusakan setelah operasi serangan.

Setelah hampir dua minggu, peristiwa serangan dan pengepungan Masjidil Haram berhasil dihentikan pada 4 Desember 1979. Berdasarkan laporan resmi dari pemerintah Arab Saudi menyatakan bahwa sebanyak 127 orang telah tewas dan 451 lainnya terluka. Jumlah ini termasuk para jamaah yang disandera, anggota pasukan keamanan Arab Saudi dan juga pengikut Juhaiman. Namun ada yang mengatakan bahwa angka sebenarnya korban tewas adalah 255 orang dan 560 orang lagi terluka. Setelah menyerahkan diri,  Juhaiman dan para pengikutnya yang masih hidup  dijatuhi hukuman pancung oleh Pemerintah Arab Saudi.

Abdullah Hamid Mohammed Al-Qahtani yang mengklaim "Imam Mahdi" tewas dalam serangan.

Rata-rata umat Islam seluruh dunia marah dengan penolakan pemerintah Arab Saudi untuk memenuhi permintaan dan tuntutan Juhaiman dan seterusnya menghalalkan pembunuhan serta penggunaan senjata di pekarangan masjid. Banyak yang berpendapat bahwa keputusan itu banyak memihak Amerika Serikat dan akibatnya beberapa kedutaan Amerika Serikat seperti di Pakistan dan Libya telah dibakar oleh para perusuh dalam demonstrasi. Demonstrasi dan protes juga digelar di Filipina, Turki, UAE,Bangladesh dan India untuk memprotes tindakan dan keputusan yang telah dibuat oleh Raja Faisal. Bagi kebanyakan orang Islam tindakan keluarga As-Saud itu membuktikan kebenaran bahwa mereka itu hanyalah boneka Amerika Serikat.

Pengikut Juhaiman yang telah ditahan.



Ketika peristiwa itu terjadi, Masjidil Haram sedang dalam proses renovasi dan perluasan masjid. Renovasi ini dilakukan oleh kontraktor yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi yaitu Perusahaan Konstruksi Ben Laden. Ini adalah perusahaan milik ayah Osama Bin Laden. Insiden ini juga telah membakar semangat Osama dan beberapa tahun kemudian ia telah diusir keluar dari Arab Saudi karena seringnya mengkritik keluarga As-Saud. Sisanya kita sudah tahu dengan apa yang telah tercatat di dalam sejarah.